Konferensi Internasional 2018 di Papua Barat Dihadiri 1.073 Tamu

Sekda Papua Barat memberikan keterangan kepada wartawan nasional dan lokal tanah Papua Se Indonesia di gedung media center ICBE, Minggu, 7 Oktober 2018, di Arfai Manokwari, Provinsi Papua Barat/Albert

MANOKWARI,- Konferensi Internasional tentang Biodiversitas, Ekowisata, dan Ekonomi Kreatif atau (International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy) dihadiri 1073 tamu dari luar dan dalam negeri.

Sebelum dibuka ICBE, panitia melakukan konferensi pers oleh Sekda Papua Barat Nataniel Mandacan, didampingi Ketua Panitia ICBE 2018, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, SHut, MSi, FLS dan Wakil Ketua Keliopas Krey, Sp.M.Si. Didalam jumpa pers itu panitia menjelaskan tentang maksud dan tujuan ICBE 2018.

Sekda dalam keterangan kepada wartawan nasional dan lokal tanah Papua Se Indonesia di gedung media center ICBE, Minggu, 7 Oktober 2018, di Arfai Manokwari, Provinsi Papua Barat. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk konferensi Internasional atau ICBE 2018.

Kegiatan ini untuk membahas tentang keanekaragaman hayati yang ada di tanah Papua, didalamnya tentang ekonomi kreatif dan ekosistem pariwisata.

"Kami berharap kegiatan ini setelah dibuka dapat bermanfaat untuk daerah tanah Papua, terutama masa depan keragaman hayati di Tanah Papua kedepannya untuk dinikmati generasi masa depan" sebut Sekda.

Kehadiran tamu Internasional pada kegiatan ICBE ini, tentu saja diharapkan Nataniel memberikan dampak positif kepada masyarakat dan pemerintah di Tanah Papua.

Sementara itu, Ketua Panitia ICBE 2018, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, SHut, MSi, FLS menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan konferensi biasa, namun ICBE 2018 ini merupakan iven untuk mengetahui progres (kemajuan) yang sudah dicapai Papua maupun Papua Barat.

"Kita harapkan selama dua hari ini banyak hal yang dibicarakan di Papua Barat memberikan dampak," jelas Heatubun.

Heatubun mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk melestarikan dan menjaga apa yang dimiliki tanah Papua. Tujuan dilaksanakan ini juga untuk mengajak semua pihak untuk pelestarian budaya yang dimiliki masyarakat di tanah Papua.

Tidak hanya itu, namun bagaimana pun keaneragaman hayati di tanah Papua memberikan kontribusi kepada masyarakat dan pemerintah di tanah Papua umumnya, Papua Barat khususnya.

"Ke depannya Papua harus dikenal dengan sesuatu yang identik, indah seperti sepotong surga yang jatuh ke bumi, maka komitmen rakyat dan pemerintah diharapkan membangun komitmen untuk tanah Papua" ucap Heatubun.

Kegiatan ICBE 2018 di Provinsi Papua Barat, jelas Heatubun, panitia target tamu 750 orang, namun pada kenyataan jumlah peserta 1073 orang. Tamu ini, tambah Heatubun datang dari luar negeri, nasional dan lokal Tanah Papua.

Sedangkan pembicara 15 persen dari Internasional dan 14 persen Nasional ditambah pembicara dari lokal Papua, misalnya akademisi, lembaga adat, praktisi hukum dan lainnya.

"Semoga kegiatan ICBE ini menjadi momen yang mendapat nilai positif kepada tanah Papua lebih maksimal ke depannya," tambah Heatubun.

Wakil Ketua Panitia ICBE 2018, Keliopas Krey pada jumpa wartawan menambahkan bahwa kegiatan ini lebih mengedepankan harkat martabat orang Papua melalui seisi alam-Nya.

Terutama, kata Krey bagaimana melahirkan para peneliti muda Papua yang lebih baik dan meneliti semua keaneragaman hayati Papua untuk dijaga dan dilestarikan. *