Antisipasi Polio Masuk ke Papua, Dinkes Tempatkan Petugas Kesehatan di Batas Negara

Kepala Dinas Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai/Fendi

JAYAPURA,– Munculnya penyakit polio di negara tetangga Papua New Guinea (PNG) menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Karena itu, Dinas Kesehatan Papua melakukan penandatangan kerjasama dengan negara PNG.

Adapun poin kesepakatannya adalah, Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan menempatkan tenaga kesehatan di 5 daerah lintas batas di Papua, yakni, Jayapura, Pegunungan Bintang, Boven Digoel, Merauke, dan Keerom.

“Jadi anak nol bulan sampai anak dibawah 15 tahun yang melakukan perjalanan dari PNG ke Papua wajib membawa surta keterangan sudah di imunisasi dan bebas polio. Begitu juga sebaliknya yang dari Papua ke PNG,” kata Kepala Dinas Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai kepada pers di Kota Jayapura.

Dikatakan, jika anak nol bulan sampai anak di bawah 15 tahun dari PNG yang akan masuk ke Papua tidak membawa surat keterangan bebas Polio, maka akan disuruh kembali.

“Kalau ada anak yang masuk ke Papua tidak bawa surat keterangan, kita akan suruh pulang. Tetapi jika sangat urgent maka akan diawasi selama berada di Papua,” ucapnya.

Selanjutnya, setiap tiga bulan sekali dilakukan pertemuan lintas negara antara Indonesia (Papua) dengan Papua New Guinea. “Nanti bulan Desember pertemuan di Jayapura, dan bulan Maret di Vanimo,” ucapnya.

“Dengan pertemuan yang akan kita lakukan, kita akan membahas persoalan kesehatan diantara kedua negara dan kita juga bisa memproteksi anak-anak Papua dari bahaya polio,” tandasnya. *