Kabupaten Kota di Papua Diminta Bangun Gudang Cadangan Pangan

Ilustrasi gudang beras/Net

JAYAPURA,- Kabupaten dan kota di Papua diminta membangun gudang cadangan pangan di masing-masing daerah, dengan bekerjasama dengan pemerintah dan instansi terkait seperti Bulog.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Roberth Eddy Purwoko mengatakan, keberadaan gudang cadangan pangan sangat dibutuhkan karena banyak memiliki manfaat.

"Ini penting untuk ditindaklanjuti karena memiliki banyak manfaat, seperti ketika terjadi bencana atau rawan pangan bisa di pakai untuk mengantisipasi rawan pangan dan menstabilkan harga," ujar Roberth, di Jayapura, Rabu (12/9).

Menurut dia, kedepan akan ada pembangunan kios tani dan gudang cadangan pangan di beberapa kabupaten serta pengembangan kawasan rumah lestari dalam rangka mendukung pemenuhan pangan dan gizi keluarga di kampung-kampung.

"Gudang penampungan tahun lalu sudah ada di kabupaten Boven Digoel, Mappi, Tolikara, Supiori, Sarmi, Jayapura dan Keerom, dan tahun ini akan dibangun di tiga kabupaten," ujarnya. 

Apalagi kata ia, tahun depan pemerintah pusat merencanakan akan memberikan bantuan fasilitas bagi gudang-gudang pangan yang sudah ada di Papua, misalnya lantai jemur, mesin penggilingan padi dan lainnya.

"Tahun in yang dibantu hanya pembangunan gudang saja, sedangkan fasiltas lainnya kemungkinan tahun depan baru akan diberikan. Untuk itu, ada baiknya masing-masing daerah mempersiapkan gudang-gudang cadangan pangan lebih dulu," katanya. 

Di tempat terpisah, Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ani Rumbiak meminta petani dan masyarakat untuk gencar menanam umbi-umbian dan sagu yang merupakan pangan lokal. Hal ini sebagai upaya untuk membiasakan diri mengkonsumsi pangan lokal.

Sebab menurutnya, tingkat konsumsi beras per kapita penduduk di Papua dari tahun ke tahun cenderung meningkat, sementara konsumsi pangan pokok lainnya seperti umbi-umbian dan sagu menurun.

"Untuk itu, saya minta petani dan masyarakat harus gencar menanam umbi-umbian dan sagu yang bisa dimulai dari pekarangan (halaman) rumah," kata Rumbiak.*