Pilgub Papua

Gunakan Sistem Noken, Pilgub di Kabupaten Puncak Jaya Aman

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda,S.Sos,S.Ip,MM didampingi Pamwatwil Polda Papua Kombes Pol M.H. Ritonga, saat meninjau TPS di Kota Mulia/HumasPj

MULIA,- Menjadi salah satu kabupaten yang masih menggunakan sistem noken (sistem ikat suara dari perwakilan masyarakat adat ) dan tercatat sebagai daerah rawan konflik pilkada, kabupaten Puncak Jaya sukses melaksanakan pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Rabu (27/6) kemarin tanpa ada hambatan dan gangguan yang signifikan.

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda ,S.Sos,S.Ip,MM yang turun langsung memantau pelaksanaan pemungutan suara di sejumlah titik di Kota Mulia menyatakan, pelaksanaan pilgub di wilyahnya berlangsung aman dan lancar. Masyarakat cukup antusias memberikan hak suaranya (pelemparan suara) dengan mendatangi setiap TPS.

"Disini memang kita tidak melaksanakan pemungutan suara per TPS, tidak seperti TPS nasional (sistem nasional). Sebab kita masih berlakukan putusan MK untuk wilayah puncak jaya sehingga mekanisme pelemparan suara atau dari perwakilan masyarakat masih berlaku," ungkap Yuni yang didampingi Wakil Bupati Deinas Geley, Wakil Ketua II DPRD, Mendi Wonerengga, Pamwatwil Polda Papua Kombes Pol M.H. Ritonga,  dan Wakapolres Puncak Jaya Kompol A.L Tampubolon beserta Muspida puncak jaya.

Diakui Yuni, berdasarkan pemantauannya, di sejumlah TPS memang ada  membentuk kesepakatan dan membuat perwakilan lempar atau kesepakatan bersama dan itu juga diakui oleh undang undang.

"Secara garis besar adalah komitmen dan kesepakatan masyarakat tidak ada tarik menarik, berarti dianggap suara yg mereka berikan sah. Sehingga menyangkut hal teknis administratif itu menjadi urusan penyelenggara. Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa berlangsung aman dan damai, karena kita tahu bahwa di puncak jaya ini adalah tempat tidak aman dan prediksi orang bahwa Puncak jaya tidak aman tetapi kami di puncak jaya ini dan daerah ini Tuhan sudah berkati dan berlangsung kondusif," ujarnya bersyukur, sebagaimana dikutip dari rilis Humas dan Protokol Kabupaten Puncak Jaya.

Yuni menambahkan,siapa pun yang nanti terpilih adalah Final. Dia berharap kepada penyelenggara bahwa tidak ada lagi melakukan hal hal yg diluar dari pada hak suara yang diberikan oleh masyarakat itu sendiri.

"Karena kami harus mengakui bahwa siapapun yang terpilih itu adalah pilihan Tuhan dan untuk seluruh masyarakat Papua,"ucapnya.

Senada dengan Bupati Yuni, Pamwatwil Polda Papua wilayah Puncak Jaya, Kombes Mulia Ritonga mengatakan  bahwa 13 titik yang disepakati dan 3 Titik melalui udara berlangsung aman.

"Semoga pelaksanaan sampai selesai di distrik semua dalam keadaan aman kemudian di bawa ke PPD sampai ke KPU tidak ada permasalahan," harap Ritonga.

Sabtu ke KPU Provinsi

Wakil Ketua II DPRD Puncak Jaya, Mendi Wonerengga menambahkan, paling lambat hari jumat sampai sabtu mendatang, surat suara sudah sampai ke KPU provinsi.

"Malam ini dan besok kotak suara dari PPD telah sampai di KPU puncak jaya. Biarkan proses itu berjalan dan kita jaga dan hargai," serunya.

Adapun beberapa titik yang dipusatkan di kota Mulia ibukota kabupaten Puncak Jaya yakni Distrik Mulia di trikora dan SD Negeri, Distrik pagaleme di Towogi, Distrik Muara, yambi, dan ilamburawi dipusatkan di SD inpres Dondobaga, Distrik Mewoluk, Molanikme dan Lumo di SD YPPGI, Distik Tingginambut, Kalome, Wonwi di Tingginambut, Distrik Yamoneri, Ilu dan gubume di pusatkan di Ilu, dan sebagainya. Sedangkan yang harus menggunakan pesawat udara yakni Distrik Fawi, Torere dan Distrik Dagai.

Sementara itu dari hasil pantauan di beberapa lokasi telah rampung dan masyarakat melakukan pawai antar suara yang ditulis di tripleks dan di antar serta ditancap di depan KPUD Puncak Jaya, sebagai bentuk legitimasi sosial bahwa suara telah sah dan selanjutnya oleh PPD dilanjutkan dengan administrasi Berita acara.*