Diberi Harapan Namun Berbuntut Kecewa, Anggota Polisi OAP Yang Ikuti SIP Surati MRP

Para anggota polisi OAP datang ke MRP menyampaikan aspirasi mereka terkait Sekolah Inspektur Polisi (SIP)/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Majelis Rakyat Papua (MRP), Selasa (2/4/2024), didatangi 37 personel Polri. Kedatangan mereka ini cukup mengejutkan sebab para polisi ini berasal dari Polres Jayapura, Polres Sarmi, Polres Biak Numfor, Polres Kepulauan Yapen, Polres Mamberamo, Polres Keerom dan Polda Papua yang mengikuti tes Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Polda Papua, yang mengadu kepada MRP bahwa hasil tes perwira mereka belum sesuai harapan. Merekapun bertemu para anggota MRP dan menyampaikan aspirasi mereka. Tak hanya itu merekapun menyampaikan surat keluh kesah mereka. Ini isi suratnya;

Dengan hormat, kami sebagai anak-anak OAP (Orang Asli Papua) dari seluruh kabupaten dan provinsi di tanah Papua yang telah mengabdikan diri melalui dinas Kepolisian
Negara Repubilik Indonesia (Polda Papua) dengan ini menyampaikan saluran aspirasi kami.

Kami sebagai peserta seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angakatan 53 TA. 2024 mulai dari awal beberapa rangkaian tes telah kami lalui mulai ujian tes pemeriksaan administrasi, tes internal (13 komponen), tes pemeriksaan Kesehatan 1 & 2, dan tes kesjas (kesamaptaan jasmani) serta tes psikologi. Ini diungkapkan Ketua Anak-Anak OAP Peserta Seleksi SIP 53 Polda Papua Stevanus Paulus Burumi kepada Ketua MRP, Selasa (2/4/2024).

Dalam suratnya diungkapkan,  saat kami sampai pada tes psikologi banyak anak-anak OAP  mendapatkan hasil nilai ujian (dibawah standar) tidak sesuai dengan yang telah ditentukan oleh panitia seleksi, namun khusus kami anak-anak OAP telah dikumpulkan dan dicek  serta didatakan oleh panitia berdasarkan pengumuman melalui Grup WA (WhatsApp).

Panitia seleksi mejelaskan bahwa disampaikan kepada rekan-rekan peserta SIP, hasil Keputusan dari Mabes Polri bahwa peserta yang dinyatakan memenuhi syarat adalah sebagai berikut :

Pada point 2 (dua) menerangkan bahwa “Khusus bagi seluruh peserta Orang Asli Papua” pada penjelasannya yaitu “peserta yang dinyatakan memenuhi syarat” selanjutnya kami semua peserta OAP dapat megikuti tes berikutnya yaitu tes TPK (Tes Pengetahuan Kepolisian).

Kemudian kami melanjutkan tes yang terakhir yaitu tes pengetahuan komputer lalu rangkai tes telah selesai dengan hasil keputusan sidang oleh panitia seleksi yang telah mengumumkan bahwa kami Orang Asli Papua yang mengikuti seleksi 100  orang yang dinyatakan lulus terpilih.

Sedangkan kami yang yang lainya masih tersisa tidak dinyakan lulus terpilih dengan alasan yang disampaikan oleh panitia seleksi bahwa kami anak-anak OAP nilainya kurang dalam perengkingan serta kuota khusus untuk OAP kurang sehingga tidak dapat mengakomodir semua anak-anak OAP yang tes.

Dari awal sampai dengan terakhir yang mana masih tersisa tersebut, sedangkan yang lulus terpilih oleh panitia seleksi adalah jumlah total 186 yang terdiri dari 100 anak-anak OAP dan 86 anak-anak Non OAP .

Sehingga dari hasil sading kelulusan tersebut kami sebagai anak-anak OAP merasa kecewa dengan hal ini yang mana pada poin 2 (dua) oleh panitia kami telah dinyakan memenuhi syarat  terkait dengan nilai yang dibawah standar dan telah didatakan (ditarik Kembali) untuk melanjutkan tes, sehingga kami semua OAP telah dinyatakan oleh Mabes Polri memenuhi syarat namun pada akhirnya hasil keputusan akhir tidak sesuai dengan fakta.

Kita harapkan anak-anak OAP yang ikut seleksi SIP Angkatan 53 TA. 2024 dapat Lulus Terpilih100 % karena rekan-rekan OAP yang ikut tes dari Polda Papua Barat semua dapat Lulus Terplih 100 % mengingat dengan adanya DOB yang telah ditetapkan oleh pemerintah Pusat di tanah Papua yang sudah berjalan ada sebanyak Provinsi baru.

Sehingga kami berharap adanya dukungan dan bantuan serta penyaluran aspirasi kami melalui wadah aspirasi adat, agama dan pemerintah yang ada di tanah Papua ini agar dapat persetujuan menyampaikan kepada Bapak Kapolri selaku pimpinan tertinggi Polri mohon dapat memperhatikan anak-anak OAP yang mengikuti tes SIP angkatan 53 TA. 2024 di Polda Papua agar kiranya diberikan kuota khusus tambahan untuk dapat mengakomodir anak-anak OAP yang masih tersisa sampai dengan tes terakhir dalam jenjang karier menjadi seorang perwira polri guna dapat memimpin dan membangun daerahnya masing-masing agar dapat memberikan
pelayanan serta pengayoman kepada masyarakat.

Kami sebagai anak-anak OAP yang bertugas di Polda Papua yang telah mengikuti seleksi SIP angkatan 53 TA. 2024 menyadari bahwa apabila kami telah dinyatakan gugur atau tidak memenuhi syarat dengan nilai dibawah standar dari awal oleh panitia seleksi pada tes psikologi maka kami akan terima hal dengan dengan berjiwa besar lalu pulang kembali ke tempat tugas masing-masing untuk tetap mengabdikan diri kepada masyarakat.

Namun karena kami telah diberikan harapan dari panitia melalui pengumuman putusan Mabes Polri oleh panitia bahwa  nilai tes psikologi diputuskan telah memenuhi syarat namun yang mana pada akhirnya kami anak-anak OAP dinyatakan Tidak Lulus Terpilih  (tidak memenuhi syarat) karena panitia masih hitung nilai perengkingan kemudian kurangnya kuota khusus untuk OAP berdasarkan kebutuhan pada DOB di Tanah Papua.

Kami anak-anak OAP menyuarakan aspirasi
kami sesuai dengan fakta peristiwa yang terjadi yang mana kami telah merasa sangat kecewa dan harapan kami kepada hanya kepada pemangku adat, agam dan pemerintah yang ada di Tanah Papua dapat membantu kami dalam menyuarakan aspirasi ini guna adanya kebijakan dari pimpinan tertinggi Polri demi keperpihakan kepada orang asli Papua.*