Penyiksaan Warga Sipil Dalam Drum, Ketua Peradi Kota Jayapura: Sedih dan Prihatin

DR. Pieter Ell.,SH.MM/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com - Ketua Peradi Kota Jayapura DR. Pieter Ell , SH.MM., cukup menyayangkan berbagai aksi kekerasan di tanah Papua hingga jatuhnya korban jiwa biak aparat maupun warga sipil.

"Saya sangat sedih dan prihatin, selalu ada korban di tanah yang penuh slogan tanah damai,"ucapnya saat diwawancarai, Senin (25/3) pagi. Kata Pieter Ell, kekerasan hingga jatuhnya korban jiwa, seharusnya tidak terjadi.

"Kekerasan  itu bukan solusi untuk menyelesaikan persoalan, namun menimbulkan persoalan,"ujarnya pengacara yang juga artis ini.

Saat ditanyakan perihal kekerasan yang dialami seorang warga sipil dan viral di media sosial, kata Pieter, dirinya cukup prihatin.

"Ya sangat prihatin ya, seharusnya hal-hal itu tidak perlu terjadi,"ucap Pieter.

Dia pun menjelaskan, dilihat dari dinamika, kekerasan seperti itu bisa disebabkan salah satunya faktor psikologi.

Psikologi

"Saya melihat psikologi menjadi masalah, mengingat tugas hingga berbulan-bulan di tengah hutan dan jauh dari keluarga bisa mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, namanya saja manusia. Apalagi ini 9 bulan berdinas,"bebernya.

Dia pun menyerahkan agar waktu penempatan tugas bagi prajurit yang menjalankan Satgas dievaluasi oleh pimpinan.

"Jangan sembilan bulan, tiga bulan cukuplah, mengingat semakin lama jauh dari keluar makan psikologi akan terganggu,"jelasnya.

Dirinya pun meminta agar para oknum yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil untuk ditindak tegas. Begitu juga bagi kelompok-kelompok bersenjata yang sering membuat aksi-aksi di Papua hingga jatuhnya korban.

"Kita relevan saja, siapa yang berbuat salah maka harus ditindak tegas, baik itu dari aparat maupun dari kelompok bersenjata,"tegasnya. *