Ngeri Penyiksaan Warga Sipil Dalam Drum, Beny Wenda : Kejahatan Kemanusiaan

Presiden United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda/X

JAYAPURA,wartaplus.com - "Saya benar-benar ngeri dengan video yang muncul tentang tentara Indonesia yang menyiksa seorang pria Papua Barat. Lebih dari segalanya, kebrutalan sadis yang ditampilkan menunjukkan betapa Papua Barat sangat memerlukan kunjungan Hak Asasi Manusia PBB,"kata Presiden United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda yang dikutip dari platform X miliknya, Sabtu (23/3/2024).

Baca Jugahttps://m.wartaplus.com/read/17874/Video-Penyiksaan-Seorang-Warga-Dalam-Drum-Beredar

Dalam video tersebut, sekelompok tentara menendang, meninju, dan menebas pemuda Papua yang diikat dan dipaksa berdiri tegak di dalam drum yang berisi air dingin. Saat tentara berulang kali memukul pria tersebut, mereka terdengar berkata 'giliran saya! Giliranku!’ dan membandingkan dagingnya dengan daging hewan.

Baca Jugahttps://m.wartaplus.com/read/17878/Komnas-HAM-Papua-Sadis-Video-Penyiksaan-Seorang-Warga-Dalam-Drum-Yang-Viral

Menonton video tersebut, saya teringat akan kengerian masa kecil saya, ketika saya dipaksa menyaksikan paman saya disiksa oleh preman Soeharto.

Dikatakan, Pemerintah Indonesia telah melakukan kejahatan ini selama enam puluh tahun. Keanggotaan MSG Indonesia harus segera ditangguhkan-mereka tidak boleh memperlakukan orang Melanesia dengan cara seperti ini. "Menurut Statuta Roma, penyiksaan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,"ujarnya.