BKKBN Papua Canangkan 24 Kampung KB di Biak Numfor

Asisten III Setda Biak Numfor, Drs. Andreas Lameki mewakili Pjs Bupati Biak Numfor menandatangani prasasti pencanangan Kampung KB di Kampung Mbromsi Distrik Aimando, Kamis (7/6)/Istimewa

BIAK,—Perwakilan BKKBN Provinsi Papua canangkan 24 Kampung Keluarga Berencana (KB) di Distrik Padaido dan Aimando Kabupaten Biak Numfor, Kamis (7/6). Kegiatan pencanangan ini dilakukan  secara simbolis dengan penandatanganan prasasti oleh Pjs. Bupati Biak Numfor Yesem Gombo, S.Pd.M.Si diwakili oleh Asisten III Setda Biak Numfor, Drs. Andreas Lameki dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Sarles Brabar, SE.M.Si di Kampung Mbromsi Distrik Aimando.

Dikutip dari rilis humas BKKBN Papua, terdapat 11 Kampung KB di Distrik Padaido yang dicanangkan yakni Kampung Pai, Auki, Wundi, Nusi Babaruk, Nusi, Imbeyomi, Sandidori, Paidori, Sokani, Sorina dan Kanai. Sementara Distrik Aimando terdapat 13 Kampung KB terdiri dari Kampung Mias Mangguandi, Supraima, Samber Pasi, Pasi, Mbromsi, Karabai, Saribra, Nyansoren, Sasarari, Padaido, Yeri, Anobo dan Yen Manaina.

“Saya berikan penghargaan dan apresiasi yang luar biasa kepada BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan BKKBN Pusat atas inisiatif membangun keluarga berkualitas di Biak Numfor melalui Kampung KB. Program ini sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi dan visi misi Bupati Biak Numfor 2014-2019,” kata Pjs. Bupati Biak Numfor dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Andreas Lameki.

Menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor sepakat dengan komitmen BKKBN dalam memajukan setiap kampung agar mandiri, sejahtera dah berkualitas. Namun salah satu tantangan adalah bagaimana membangkitkan kepedulian, semangat dan motivasi bagi masyarakat untuk menyukseskan program ini.

“Karena itu diharapkan seluruh perangkat kampung harus bekerja keras mengajak masyarakat untuk ambil bagian. Sesuai tema Mewujudkan Kabupaten Biak Numfor Menuju Keluarga Berkualitas dan Sejahtera, kami mengajak stakeholder dan juga partisipasi seluruh rakyat atas program ini melalui perannya masing-masing. Tentu saja ke depan kami dari Pemda melalui beberapa dinas terkait akan mengintervensi dengan program bantuan yang nyata di berbagai sektor. Kerjasamalah dengan PKK misalnya untuk kolaborasi program,” katanya.

Tindak Lanjut

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor Evi L. Fakdawer, S.Pd.MMmengatakan pembentukan kampung KB merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, terutama di wilayah terluar dan terpencil di Indonesia seperti Distrik Padaido dan Aimando. 

Dalam program kependudukan keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), kata Fakdawer, semuanya diarahkan pada  nawacita atau 9 agenda prioritas Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa atau kampung, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan melakukan revolusi karakter bangsa.

“Kampung KB di Biak Numfor ini kita telah memulainya di Kampung Maryendi Distrik Samofa tahun 2016. Tahun 2017 kita canangkan 12 Kampung KB untuk distrik daratan. Jadi dengan dicanangkan 24 lagi pada hari ini, total Kampung KB yang sudah ada di Biak Numfot adalah 37 kampung. Kami berharap kemajuan lewat sinergitas lintas sektor seperti di Kampung Binyeri Distrik Yendidori dapat terwujud juga di sini,” kata Fakdawer.

Terlibat Aktif

Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus pada BKKBN Pusat Drs. Nerius Auparay, M.Si yang hadir pada kesempatan itu mengatakan masyarakat harus terlibat aktif untuk menyukseskan Program Kampung KB. Apalagi, kedua distrik ini memiliki potensi pariwisata dan perikanan yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, usai pencanangan Kampung KB ini, harus ada aktivitas dan komitmen sinergitas dari semua pihak untuk menghidupkan program ini.

“Saya harap pemahaman dari masyarakat yang keliru soal Kampung KB diubah. Jadi Kampung KB bukan berarti kami membuat pelayanan KB seperti alat kontrasepsi dan lain-lain. Mari dukung Kampung KB yang menjadi wahana strategis bagi masuknya intervensi program dari instansi lain seperti perikanan, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan,” kata Auparay.

Kepala Kampung Mromsi Mesakh Ronsumbre dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada rombongan BKKBN Papua yang sudi datang berkunjung ke kampungnya yang masuk kategori wilayah terluar di Papua.

“Dua pendekatan yang ingin kami lakukan adalah bangun desa dan desa membangun. Karena itu semoga pencanangan kampung KB di sini buat kami lebih maju,” ujar Ronsumbre singkat.

Sementara itu, Kepala Distrik Padaido Mesakh Asaribab, S.Sos meminta agar Pemerintah Kabupaten Biak dan BUMN bisa membantu sekitar 2.000-an warga masyarakat di distriknya guna memenuhi kebutuhan transportasi laut dan jaringan penunjang telekomunikasi.*

Kegiatan pencanangan ini dilakukan  secara simbolis dengan penandatanganan prasasti oleh Pjs. Bupati Biak Numfor Yesem Gombo, S.Pd.M.Si diwakili oleh Asisten III Setda Biak Numfor, Drs. Andreas Lameki dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Sarles Brabar, SE.M.Si di Kampung Mbromsi Distrik Aimando.

Dikutip dari rilis humas BKKBN Papua, terdapat 11 Kampung KB di Distrik Padaido yang dicanangkan yakni Kampung Pai, Auki, Wundi, Nusi Babaruk, Nusi, Imbeyomi, Sandidori, Paidori, Sokani, Sorina dan Kanai. Sementara Distrik Aimando terdapat 13 Kampung KB terdiri dari Kampung Mias Mangguandi, Supraima, Samber Pasi, Pasi, Mbromsi, Karabai, Saribra, Nyansoren, Sasarari, Padaido, Yeri, Anobo dan Yen Manaina.

“Saya berikan penghargaan dan apresiasi yang luar biasa kepada BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan BKKBN Pusat atas inisiatif membangun keluarga berkualitas di Biak Numfor melalui Kampung KB. Program ini sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi dan visi misi Bupati Biak Numfor 2014-2019,” kata Pjs. Bupati Biak Numfor dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Andreas Lameki.

Menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor sepakat dengan komitmen BKKBN dalam memajukan setiap kampung agar mandiri, sejahtera dah berkualitas. Namun salah satu tantangan adalah bagaimana membangkitkan kepedulian, semangat dan motivasi bagi masyarakat untuk menyukseskan program ini.

“Karena itu diharapkan seluruh perangkat kampung harus bekerja keras mengajak masyarakat untuk ambil bagian. Sesuai tema Mewujudkan Kabupaten Biak Numfor Menuju Keluarga Berkualitas dan Sejahtera, kami mengajak stakeholder dan juga partisipasi seluruh rakyat atas program ini melalui perannya masing-masing. Tentu saja ke depan kami dari Pemda melalui beberapa dinas terkait akan mengintervensi dengan program bantuan yang nyata di berbagai sektor. Kerjasamalah dengan PKK misalnya untuk kolaborasi program,” katanya.

Tindak Lanjut

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor Evi L. Fakdawer, S.Pd.MMmengatakan pembentukan kampung KB merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo, terutama di wilayah terluar dan terpencil di Indonesia seperti Distrik Padaido dan Aimando. 

Dalam program kependudukan keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), kata Fakdawer, semuanya diarahkan pada  nawacita atau 9 agenda prioritas Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat desa atau kampung, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dan melakukan revolusi karakter bangsa.

“Kampung KB di Biak Numfor ini kita telah memulainya di Kampung Maryendi Distrik Samofa tahun 2016. Tahun 2017 kita canangkan 12 Kampung KB untuk distrik daratan. Jadi dengan dicanangkan 24 lagi pada hari ini, total Kampung KB yang sudah ada di Biak Numfot adalah 37 kampung. Kami berharap kemajuan lewat sinergitas lintas sektor seperti di Kampung Binyeri Distrik Yendidori dapat terwujud juga di sini,” kata Fakdawer.

Terlibat Aktif

Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus pada BKKBN Pusat Drs. Nerius Auparay, M.Si yang hadir pada kesempatan itu mengatakan masyarakat harus terlibat aktif untuk menyukseskan Program Kampung KB. Apalagi, kedua distrik ini memiliki potensi pariwisata dan perikanan yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, usai pencanangan Kampung KB ini, harus ada aktivitas dan komitmen sinergitas dari semua pihak untuk menghidupkan program ini.

“Saya harap pemahaman dari masyarakat yang keliru soal Kampung KB diubah. Jadi Kampung KB bukan berarti kami membuat pelayanan KB seperti alat kontrasepsi dan lain-lain. Mari dukung Kampung KB yang menjadi wahana strategis bagi masuknya intervensi program dari instansi lain seperti perikanan, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan,” kata Auparay.

Kepala Kampung Mromsi Mesakh Ronsumbre dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada rombongan BKKBN Papua yang sudi datang berkunjung ke kampungnya yang masuk kategori wilayah terluar di Papua.

“Dua pendekatan yang ingin kami lakukan adalah bangun desa dan desa membangun. Karena itu semoga pencanangan kampung KB di sini buat kami lebih maju,” ujar Ronsumbre singkat.

Sementara itu, Kepala Distrik Padaido Mesakh Asaribab, S.Sos meminta agar Pemerintah Kabupaten Biak dan BUMN bisa membantu sekitar 2.000-an warga masyarakat di distriknya guna memenuhi kebutuhan transportasi laut dan jaringan penunjang telekomunikasi.*