SENTANI, wartaplus.com - Setelah menjalani penugasan selama kurang lebih 11 bulan lamanya, untuk mengamankan wilayah perbatasan RI - PNG di Papua, ratusan prajurit dari Yonif 132/Bima Sakti (BS) dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya (TWEJ), akhirnya akan kembali ke Markas Satuan.
Ini setelah masa tugas mereka berakhir, yang ditandai dalam upacara pelepasan Satgas Pamtas Statis RI - PNG, berlangsung di lapangan Rindam XVII/Cenderawasih, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (21/08) pagi. Upacara dipimpin Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, dan diikuti para Kasi dan Kabalak jajaran Korem 172/PWY.
Membacakan amanat Pangdam XVII/Cenderawasih, Danrem menegaskan, penugasan yang telah dilakukan adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara, dimana tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan itu.
"Oleh karena itu patut disyukuri dan bangga atas amanah yang dipercayakan negara kepada kalian," ucap Danrem.
Apresiasi dan terima kasih juga diberikan kepada seluruh prajurit Satgas, karena telah menjalankan tugas dengan baik, mengimplementasikan sapta marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI.
"Serta mampu berinteraksi dengan masyarakat. Semua dilakukan untuk merebut simpati dan hati rakyat dalam mewujudkan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan, serta mampu menjaga keutuhan NKRI di wilayah Papua," kata Danrem.
Diharapkan pengalaman tugas ini bisa menjadi motivasi untuk lebih baik dalam menghadapi tugas di masa akan datang.
Dalam amanat Pangdam, Danrem juga mengingatkan prajurit agar tidak membawa serta hewan dan tumbuhan yang dilindungi pulang ke daerahnya.
"Karena Kodam Cenderawasih juga mempunyai kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup," tegasnya.
Untuk diketahui, Satgas Yonif 132/Bima Sakti (BS) berasal dari Kampar Provinsi Riau dibawah kendali Kodam I/Bukit Barisan, Dansatgasnya Letkol Inf Ahmad Fauzi. Sementara Satgas Yonif 143/TWEJ yang dikomandani Letkol Inf Ari Iswoyo Timur berasal dari Provinsi Lampung, dibawah Kodam II/Sriwijaya.
Dua Satgas Pamtas ini bertugas menjaga keamanan perbatasan RI - PNG mulai dari Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, Yahukimo dan Yalimo.
Sejumlah prestasi diraih selama bertugas diantaranya Satgas Yonif 132/BS yang beberapa kali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis ganja dari PNG masuk ke wilayah Indonesia (Jayapura - Papua). Lalu penempatan personil Satgas Yonif 143/TWEJ di wilayah Kiwirok, Pegunungan Bintang yang sebelumnya tak berpenghuni akibat konflik berkepanjangan. Disana, personil bersama aparat keamanan lainnya berjibaku membangun kembali daerah tersebut, termasuk membantu proses pengembalian pengungsi.**
