Tiga Tahun Vakum Karena Covid19, Festival Lembah Baliem Bakal Kembali Digelar

Tampak turis asing di Festival Lembah Baliem 2019 saat mencoba sejumlah permainan ketangkasan/Istimewa


JAYAPURA,wartaplus.com – Kurang lebih tiga tahun dihentikan karena pendemi Covid-19, Festival Lembah Baliem ke-XXXI akan kembali digelar pada 7-10 Agustus 2023.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Naftali Frans Rumbiak, mengatakan persiapan sudah mulai dilakukan untuk menyambut pelaksanaan Festival Lembah Baliem.

Dikatakan, Festival Lembah Baliem tahun 2023 akan dilakukan meriah dengan menampilkan atraksi perang, tarian tradisional, tiup pikon, permainan sikoko, anyaman noken, karapan babi dan bakar batu massal.

“Setelah vakum selama 3 tahun karena pendemi covid-19, rencananya Festival Lembah Baliem akan kembali digelar tahun ini. Dari sejumlah konsep yang sudah diatur ada yang menarik yakni bakar batu massal. Bakar batu massal ini akan dibagikan kepada seluruh warga pengunjung festival,”katanya kepada wartawan di Kota Jayapura pada Rabu (12/07/2023).

“Dalam bakar batu ini kita ingin menunjukan kepada turis asing yang datang tentang proses bakar batu itu sendiri mulai dari penyusunan batu, pembakaran hingga makan,” sambungnya.
Tak hanya itu, panitia juga bakal menggelar carnaval budaya yang menunjukan budaya papua dan budaya nusantara.

“Kemudian yang menjadi icon dari carnival budaya itu adalah Noken Street Fashion. Disini kami akan menampilkan desain-desain noken yang sudah dibentuk atau dimodifikasi menjadi baju, tas dan aksesoris lainnya,” terangnya.
Dalam Festival Lembah Baliem tahun 2023, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya menargetkan 20.000 pengunjung.

“Selama tiga hari pelaksanaan, kami menargetkan 20.000 pengunjung. Sementra turis asing asing kita targetkan 1.000 pengunjung,” imbuhnya.
Naftali menambahkan, pelaksanaan Festival Lembah Baliem 2023 akan melibatkan masyarakat dari 40 distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya.

“Untuk peserta festival kita libatkan masyarakat dari 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya. Jadi dalam setiap tarian maupun permainan ketangkasan itu akan melibatkan 80-90 orang, jadi totalnya sekitar 3.600 orang yang terlibat langsung,”ujarnya.*