Kampung Holtekamp jadi Pilot Project Desa Cakap Keuangan di Papua

Foto bersama Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean bersama mama mama peserta edukasi/Humas OJK Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat terus melakukan berbagai kegiatan edukasi keuangan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, salah satunya melalui kegiatan Mama Cerdas Ngobrol Keuangan (Mace Noken) yang diselenggarakan di Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Kamis (22/06) pekan lalu.

Kegiatan dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean bersama Kepala Kampung Holtekamp Abraham Merauje dan 150 warganya. Acara ini juga dihadiri pimpinan PT BPD Papua dan PT Pegadaian Area Jayapura.

Dalam sambutannya, Ikhsan menyampaikan mama-mama selaku bendahara keluarga harus memiliki pengetahuan untuk mengelola keuangan dan senantiasa menggunakan produk serta jasa keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

"Pemahaman ini akan menghindari masyarakat dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi merugikan," ujarnya.

Ikhsan menjelaskan, kegiatan edukasi keuangan saat ini merupakan program tahapan inkubasi Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Cakap Keuangan.

Adapun Kampung Holtekamp adalah salah satu pilot project Desa Cakap Keuangan dari Provinsi Papua yang pemilihannya berdasarkan ketersediaan Bumkam (Badan Usaha Milik Kampung). Dimana kegiatan usahanya atas sumber daya desa, serta memiliki akses internet dan potensi wisata yang  masih berkembang.

"Target pembentukan EKI adalah terciptanya keuangan inklusif di Kampung Holtekamp serta peningkatan kepemilikan produk dan layanan jasa keuangan," kata Ikhsan.

Apresiasi

Salah satu peserta edukasi, Agustina Apaserai, ibu rumah tangga dari Kampung Holtekamp menyampaikan apresiasi terhadap pemilihan Kampung Holtekamp sebagai pilot project Desa Cakap Keuangan.

Agustina yang merupakan pengurus Bumkam menyampaikan, mereka memiliki kegiatan usaha berupa toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Ia berharap agar layanan keuangan dapat segera masuk ke  kampung mereka karena jarak tempuh menuju perkotaan yang cukup jauh.

"Kami berharap toko kami dapat menjadi salah satu agen perbankan yang menyediakan layanan keuangan (Laku Pandai)," harapnya.

Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini meliputi peningkatan pemahaman terkait produk dan layanan jasa keuangan seperti Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), produk gadai/pembiayaan sosial berkelanjutan dan waspada investasi serta pinjol ilegal.**