Angkat Anak Asuh Gerakan Humanis Turunkan Stunting di Papua Barat

Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw. M.Si sedang menyuapi seorang anak penderita stunting di Kaimana/Istimewa

KAIMANA,wartaplus.com - Kebijakan program mama dan bapak angkat yang digagas Penjabat Gubernur Waterpauw dinilai efektif mempercepat penurunan stunting. Hal itu mengutamakan rasa berbagi berkat kepada sesama sesuai ajaran agama.

Minggu (11/6/2023), Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw. M.Si kembali mengangkat anak asuh sebanyak 18 orang dari 35 anak terindikasi stunting di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana. Siasat ini kata Gubernur lebih efisien, namun harus sungguh-sungguh dari hati.

Hal ini dilakukannya dalam kegiatan gerakan intervensi percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting dilakukan pemerintah Papua Barat yang dihadiri Ketua TP PKK Ny. Roma Megawanty. P, S. Kom. M. Si, Bupati Kaimana Freddy Thie dan Ny Ernawati Thie, OPD Provinsi,  orang tua dan anak terkena stunting, para kader posyandu. Sekitar 100-an orang yang menghadiri kegiatan tersebut dan kegiatan ini dipusatkan pada halaman gedung Gereja GKI Jemaat Solafide Krooy, Minggu (11/6/2023).

Tercatat hingga saat ini Penjabat Gubernur telah memiliki sekira 60 anak asuh yang tersebar di seluruh Kabupaten, sebelumnya berjumlah 42 anak. Perbulannya diberikan bantuan 500 ribu selama 3 bulan pertama, apabila dievaluasi masih memerlukan penanganan dilanjutkan tahap kedua.

"Program bapak dan mama angkat dan sifatnya sendiri. Ini tidak ada anggaran tapi dari pribadi masing-masing anak diberikan uang bantuan 500 ribu melalui pendamping posyandu untuk diperhatikan gizi anak,"jelasnya.

"Ingat firman itu berbahagialah mereka yang suka memberi daripada menerima. Jangan pelit, jangan pura-pura mati, ada berkat lihat saudara yang ada," Sambungnya.

Dirinya menceritakan dari 5 anak yang diangkat saat kunjungan kerja di Teluk Bintuni dan diperhatikan gizi, selama sebulan 4 anak diantaranya telah dinyatakan bebas Stunting.

"Kita deklarasi di Bintuni, saya angkat 5 anak dan 1 bulan 4 dinyatakan negatif. 1 orang belum, dia masuk kategori wasting," urainya.

Diingatkan pula adanya progam ini tidak membuat para orang tua menjadi malas, tetapi lebih bekerja keras memperhatikan pemenuhan gizi anak dibandingkan lainnya.

"Orang tua jangan malas harus bangkit
punya kewajiban berikan gizi dalam keterbatasan mereka. Jangan malu dan gengsi dihari ini, kerja saja pentingkan bayi dan anak-anak itu,"harap Gubernur Waterpauw.

Sesuai data yang dihimpun, total 35 anak terindikasi Stunting di Distrik Kaimana telah sepenuhnya diangkat oleh Penjabat Gubernur 18 anak dan sisanya pimpinan OPD Papua Barat. Diantaranya Penjabat Sekda Papua Barat 2 anak, Kadis Sosial 2 anak, Kadis Ketahanan Pangan 2 anak, Kadis PUPR 2 anak dan Kadis Kelautan Perikanan 3 anak.