Empat Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Tektonik Magnitudo 5,4 yang Mengguncang Jayapura

Bangunan Cafe Cirita yang terbuat dari kayu dan dibangun diatas laut ambruk dan hanya menyisakan atap seng akibat diguncang gempa/dok:istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,4 yang mengguncang wilayah Jayapura, Kamis (09/02) sekira pukul 15.28 WIT, tidak hanya merusak sejumlah fasilitas umum dan rumah warga, tetapi juga menimbulkan korban jiwa.

Sebanyak 7 orang menjadi korban dari guncangan gempa yang berlangsung selama kurang lebih 6 detik ini, 4 diantaranya meninggal dunia yaitu bernama Astrid, Rista, Ani dan Maya.

Keempat korban diketahui merupakan karyawan Cafe Cirita yang bangunannya ambruk ke laut.  

Pusat gempa di daratan yang berjarak 1 km Barat Daya Kota Jayapura, dengan kedalaman 10 km itu menyebabkan warga panik dan lari berhamburan keluar rumah maupun kantor untuk menyelamatkan diri. 

Akibat gempa, sejumlah gedung kantor pemerintahan dan fasilitas umum lainnya yang berada di pusat Kota Jayapura alami kerusakan seperti kantor Wali Kota Jayapura, Sasana Krida kantor Gubernur Papua, RSUD Jayapura, RS Marthen Indey, Kampus Uncen, Mall Jayapura, Dealer Toyota dan sejumlah tempat ibadah. Bahkan sejumlah ruas jalan juga retak.

"Gempa bumi 5,4 SR yang terjadi siang ini mengakibatkan tujuh orang menjadi korban. Dari jumlah itu, empat orang meninggal dunia dan tiga lainnya sudah dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan penanganan medis," kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor Dean Mackbon saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Kamis (09/02) sore.

Selain itu, lima petak rumah milik warga di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan ikut terbakar.

"Selain kejadian di Cafe Cirita, akibat gempa lima petak rumah di kawasan Hamadi Rawa terbakar namun sudah berhasil dipadamkan," ujar Kapolresta.

Ia mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada karena gempa yang terjadi cukup intens.

"Tetap waspada namun jangan panik. Bila bangunan sudah retak silahkan evakuasi diri ketempat yang lebih aman. Begitu juga masyarakat yang ingin melakukan aktifitas di pinggir pantai agar dihindari, mari kita belajar dari pengalaman yang sudah ada," imbau Kapolres.

Sampai saat ini gempa susulan masih terus terjadi. BMKG mencatat sejak gempa pertama pada awal Januari lalu, hingga kini sudah sebanyak 1.116 kali gempa dan yang dirasakan sudah 149 kali.**