Musik Bambu Sambut Peserta KMAN-VI Toraya

Peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara dari Kabupaten Toraja dan Toraja Utara yang tiba, Sabtu (22/10/2022) di Bandara Sentani Jayapura Papua, disambut dengan musik bambu yang dibawakan oleh masyarakat Toraja di Jayapura/Istimewa

JAYAPURA,wartaplus.com — Peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara dari Kabupaten Toraja dan Toraja Utara yang tiba, Sabtu (22/10/2022) di Bandara Sentani Jayapura Papua, disambut dengan musik bambu yang dibawakan oleh masyarakat Toraja di Jayapura.

Rombongan yang berjumlah 33 peserta menempuh perjalanan panjang dari Toraja ke Makassar menggunakan bis dan selanjutnya terbang menggunakan pesawat Sriwijaya ke Jayapura.

Tim musik bambu mengiringi langkah peserta yag keluar dari ruang kedatangan Bandara Sentani sampai ke bis yang akan mengantar mereka ke tempat penginapan.

Rombongan yang dipimpin Ketua AMAN Toraya Romba’ Marannu Sombolinggi disambut Ketua IKT Kabupaten Jayapura Johni Lumbaa, Ketua Kerukunan Tallu Lembangna AKBP Zeth Salino yang ditandai dengan pemasangan mahkota di depan pintu kedatangan Bandara Sentani.

Rombongan selanjutnya menerima jamuan makan siang di kediaman Keluarga Daud Appulembang di Dunlop Sentani yang sekaligus tempat menginap peserta selama berlangsungnya KMAN-VI.

Romba’ Marannu berterima kasih atas penyambutan masyarakat Toraja yang ada di Kabupaten Jayapura yang dengan sukacita serta memberikan dukungan terhadap pelaksanaan KMAN -VI.

KMAN-VI akan berlangsung 24-30 Oktober 2022 di wilayah adat Tabi meliputi Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

‘’Kami Masyarakat Adat Nusantara dari Toraya berterima kasih kepada saudara kami masyarakat adat Tabi yang menerima kami seluruh masyarakat adat se nusantara untuk menggelar kongres untuk kemajuan masyarakat adat nusantara dan apa yang sudah direncanakan bisa tercapai dalam kongres ini,’’ jelas Romba’.

Jack Subroto Rindu salah seorang peserta dari wilayah adat Mappa’ Distrik Bonggakaradeng Tana Toraja mengaku kagum dan senang begitu mendarat di Bandara Sentani. Perjalanan yang cukup lama sekitar 4 jam terbayar dengan pemandangan yang sejuk dari angkasa karena yang terlihat hanya hutan kehijauan.

Jack juga berterima kasih karena dengan adanya pertemuan ini masyarakat adat dari wilayah lain di Indonesia bisa hadir di Papua khususnya wilayah adat Tabi untuk saling berinteraksi dan saling mengenal adat dan budaya masing-masing.

‘’Dengan saling memahami adat dan budaya masing-masing maka masyarakat adat se nusantara bisa saling mendukung untuk mengembangkan adat dan melestarikan adat dan budaya masing-masing sebagai jati diri sehingga tidak tergerus oleh kamajuan jaman terlebih teknologi,’’ jelasnya.

Romba’ Somalinggi’ berharap pertemuan KMAN-VI di wilayah Adat Tabi bisa berlangsung dengan baik sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan sehingga nanti maksud dan tujuan kongres ini tercapai untuk kemajuan  masyarakat adat nusantara. *