Jembatan Legari sedang Dibangun di Kabupaten Nabire Hanyut Akibat Luapan Air Kali

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Nabire/dok:Humas Polda Papua

NABIRE,  wartaplus.com - Akibat hujan deras yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Nabire, Papua Tengah membuat air kali Legari yang terletak di KM 71 perbatasan Distrik Napan dan Distrik Makimi meluap, pada Kamis (29/09) pagi.

Meluapnya air kali, membuat jembatan yang berada diatasnya hanyut terseret air bersamaan dengan material lainnya seperti pohon dan kayu.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan persnya, Kamis (29/09) malam mengatakan, sejak Selasa sore tanggal 27 September 2022 curah hujan sudah mulai tinggi di sekitaran Kali Legari. Dimana di lokasi tersebut, sedang dikerjakan proyek jembatan, sehingga air bawaan yang berasal dari arah Siriwo ke kali Legari meluap sampai ke jalan raya dan membuat jalan terlihat tenggelam dalam air.

"Akibat curah hujan yang tinggi dan terus menerus mengakibatkan jembatan kali legari yang sementara dibangun mengalami kerusakan dan bergeser serta hanyut akibat volume debit air yang besar dan adanya material pohon dan kayu yang hanyut terbawa air sehingga tidak bisa melewati jembatan dan tertahan," jelas Kamal.

Ia menambahkan, dari penjelasan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek jembatan tersebut, bahwa posisi rangka jembatan yang sementara dikerjakan belum dilakukan pengaitan dan pengecoran antara rangka dan pondasi jembatan, sehingga rangka jembatan hanyut sekitar 25 Meter dari kedudukan awalnya.

Dikatakan bahwa, jembatan yang hanyut tidak memutus akses jalan yang dilalui masyarakat karena masih terdapat jembatan lama yang bisa dilalui.

"Itu tidak menghalangi aktifitas masyarakat, masih terdapat jembatan lama yang bisa di gunakan oleh masyarakat untuk beraktifitas," kata Kamal.

Namun dirinya mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan yang akan melawati jembatan lama agar berhati-hati karena kondisi jembatan lama pondasi dasar jembatan  sudah tergerus air.

"Saat ini masih bisa di lewati kendaraan Roda 2 dan roda 4, namun jika Roda 4 bermuatan Material seperti Truk disarankan tidak melewati jembatan karena pondasi dasar jembatan lama juga sudah tergerus air dan di khatirkan jika curah hujan tinggi dan terus menerus berpotensi jembatan akan rusak dan berpotensi bisa Hanyut," imbaunya.

Dengan adanya kejadian tersebut kerugian materiil masih dalam penanganan Intansi terkait sedangkan untuk korban jiwa tidak ada. Saat ini debit dan arus air sudah turun dan bisa di lewati dengan menggunakan jembatan alternatif.

"Dari peristiwa tersebut terdapat tiga Distrik yang mengalami banjir, yakni Distrik Manggar, Distrik Makimi dan Distrik Uwapa," pungkas Kamal.**