Raih Medali Emas, Pembuktian Pelajar Papua Barat di Kompetisi Tingkat Dunia

Tim World Science, Enviroment, and Engineering Competicion (WSEEC) Papua Barat memamerkan medali emas yang diraih saat datang di Bandara Rendani Manokwari, Minggu (24/7/2022). (ANTARA/Rachmat Julaini)

MANOKWARI,wartaplus.com - Anak-anak asli Papua Barat memiliki kemampuan untuk bersaing di kompetisi internasional sepanjang mereka terus mendapat dukungan penuh dari semua pihak terkait.

Hal itu terbukti dengan prestasi lima pejar SMA Papua Barat yang tergabung dalam tim World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) menyebut dua medali emas sekaligus merengkuh Macedonia Special Award dalam kompetisi yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.

"Dengan dukungan penuh dari semua pihak, kami yakin anak-anak Papua Barat sangat bisa ikut kompetisi sains tingkat dunia dan menang," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manokwari Lucinda Patricia Mandobar di Manokwari, Minggu.
 
Ia berharap prestasi yang ditorehkan lima pelajar Papua Barat itu bisa memotivasi anak-anak Papua yang lain untuk melakukan hal serupa.

Secara khusus Lucinda mengapresiasi Yayasan Terang Papua yang sudah melakukan pendampingan kepada para pelajar Papua Barat sebelum dan saat mengikuti kompetisi di Jakarta.

"Terima kasih kepada Yayasan Terang Papua yang sudah memberikan waktu, tenaga dan berlelah buat anak-anak kami sehingga mereka bisa tampil sebagai pemenang," ujarnya.

Dari lima pelajar yang mewakili Papua Barat dalam komptesi tersebut, terdapat dua siswa dari SMA Negeri 1 Manokwari yakni Sarah Glory Athalya Simanjuntak dan Kezia Busthan. Tiga pelajar lainnya yaitu dua dari SMA Katolik Villanova Manokwari yakni Goura V Pattiselano dan Justinus Marcos Serang serta satu siswa dari SMA Negeri 2 Manokwari yakni Petrus Gyantfranco Christian Saiba.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Manokwari Andrianus Hara menyebut pencapaian tim pelajar Papua Barat sangat membanggakan sekolah dan khususnya Kabupaten Manokwari.

Kami pilih dia (Petrus Gyantfranco Christian Saiba sebagai putra daerah karena punya potensi terpendam. Hanya perlu pembinaan agar bisa bersaing dengan teman-teman di luar Papua. Keberhasilan ini akan memberikan motivasi kepada temannya yang lain bahwa kita Papua bisa," ucap Adrianus.

Inpirasi 

Sejumlah orang tua dari para pelajar itu menyatakan sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan putra-putri mereka dalam kompetisi WSEEC dan berharap hal itu menginspirasi anak-anak Papua yang lain.

Ny Simanjuntak, ibu dari Sarah Simanjuntak menyatakan ada banyak pantangan yang dihadapi anaknya bahkan hingga titik terendah, namun berkat ketekunan tim Papua Barat berhasil menjadi yang terbaik.

 "Semoga mereka bisa menginspirasi anak-anak lainnya di Papua Barat agar percaya diri dan lebih tekun dan rajin belajar lagi untuk meraih cita-cita mereka dan demi kemuliaan Tuhan," kata Ny Simanjuntak.

 Freddy Pattiselano, orang tua Goura Pattiselano mengaku selalu mendukung kegiatan positif yang diikuti anaknya. Ia menilai kompetisi adalah pengembangan dan kesempatan untuk membuka jaringan ke dunia luar.

 Sedangkan Ria Serli Suabei, orang tua Petrus Saiba menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Terang Papua yang telah membimbing anaknya untuk ikut kompetisi WSEEC.

 "Saya sangat bangga karena kita Papua bisa untuk menjadi bagian dari komptesisi nasional dan internasional. Lebih membanggakan karena mereka bisa mendapatkan medali emas," kata Ria.

Sebagaimana harapan orang tuanya, Sarah Simanjuntak juga berharap generasi muda Papua terinspirasi akan pencapaian yang telah diraih timnya. 

 "Medali emas itu hanya bonus. Tujuan utama kami adalah menginspirasi anak-anak Papua dan menunjukkan bahwa mereka mampu berkompetisi dengan orang-orang lain," ujar Sarah.

 Petrus Saiba dalam kesempatan yang sama menyatakan ia ikut dalam kompetisi untuk menunjukkan bahwa anak Papua tidak tertinggal dari negara lain sekaligus ingin menonjolkan kemampuan anak Papua dalam kompetisi dunia.

 "Menurut saya di Papua banyak orang yang suka bekerja, mereka tidak malas. Hanya malas menerima adanya kemajuan," sebut Petrus.

 Justinus Serang berharap pelajar Papua tidak lagi malas untuk belajar. Medali emas yang diraihnya beserta tim diharapkan memacu pelajar di Papua untuk semakin belajar dengan giat.

 Kezia Busthan mengharapkan pelajar di Papua tidak pantang menyerah saat ada kesempatan datang untuk berkompetisi.

 "Kita awalnya mau menyerah tapi pada akhirnya kita bisa membuktikan pada dunia bahwa Papua memang bisa dan layak berada di kancah internasional," ujar Kezia. [Antara]