Pemda Puncak Jaya Tindaklanjuti Keluhan Pungli dari Sopir Lajuran

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Puncak Jaya Esau Karoba/dok:ProkopimPJ

MULIAwartaplus.com - Menindaklanjuti laporan dan keluhan para sopir lajuran yang mengalami pemalangan dan pungutan liar, Pemerintah Puncak Jaya langsung bergerak cepat dengan menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek langsung kebenaran laporan tersebut.

Tim yang dipimpin oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Puncak Jaya Esau Karoba, langsung bergerak ke lokasi pemalangan yang terjadi di perbatasan antara kabupaten Puncak Jaya dan Tolikara, Jumat (18/03).

Untuk diketahui, transportasi darat menjadi pilihan utama untuk pendistribusian barang dari Wamena, Jayawijaya ke Mulia. Karena biayanya yang lebih murah ketimbang menggunakan transportasi udara. Ini pun menjadi salah satu faktor pendukung pemerintah dalam melakukan pembangunan. Karena itulah pemerintah setempat sangat mengedepankan keamanan jalur darat yang dilewati para supir lajuran hilir mudik keluar masuk Puncak Jaya. 

Ditemui di ruang kerjanya, Esau Karoba menegaskan bahwa pihaknya memahami keluhan yang dirasakan para supir lajuran. Setelah meninjau lokasi, dijumpai hasil yang mengejutkan. 

Faktanya adalah bahwa lokasi pemalangan mobil/truk yang memuat bahan bangunan masuk terjadi pada wilayah Kabupaten tetangga yakni Tolikara. 

"Setelah kami tinjau langsung lokasi pemalangan terjadi di jalan sprial Distrik Wunuki yang masuk pada wilayah kerja Kabupaten Tolikara bukan di Puncak Jaya," ungkap Esau Karoba.

Ia mengaku terkait ini, pihaknya telah berdiskusi dengan Kepala Distrik Woniki bersama tokoh masyarakat dan pengurus Gereja setempat agar persoalan ini dapat segera diatasi. 

"Setelah kami lakukan diskusi dengan masyarakat setempat, masyarak Distrik Woniki membeberkan bahwa pelaku pemalangan merupakan oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab dengan mengatas namakan kebutuhan pribadi. Kepala Distrik juga menyesalkan tindakan tersebut dengan modus melakukan palang jalan yang akan dilalui kendaraan dan meminta sejumlah uang kepada supir," bebernya. 

Menindaklanjuti persoalan ini, Esau Karoba mengaku telah mengarahkan para Kepala Distrik baik Distrik Nume dan Distrik Woniki yang merupakan distrik perbatasan di Tolikara beserta seluruh elemen masyarakat untuk mengawal truk yang lewat menuju Kota Mulia Puncak Jaya.

"Masyarakat harus saling menjaga agar tidak melakukan pungli yang bisa berdampak tingginya harga dan menghambat  roda perekonomian serta pembangunan di Puncak Jaya," imbaunya.(Adv/ProkpimPJ)