Turunkan Angka Stunting di Puncak Jaya, Bupati Minta Genjot Sosialisasi ke Masyarakat

Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM saat memberikan sambutan di acara Rembuk Stunting Lintas Sektoral, Rabu (10/11)/dok.ProkompimPJ

MULIAwartaplus.com - Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya menggelar kegiatan Rembuk Stunting Lintas Sektoral yang dirangkaikan dengan Bimbingan Teknis Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Kinarja PNS. Acara yang dibuka secara simbolis oleh Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.IP, MM, berlangsung di Aula Sasana Kantor Bupati Puncak Jaya, Rabu (10/11) lalu.

Hadir dalam rapat Sekretaris Daerah Tumiran, S.Sos, M.AP, dan Kepala Dinas Kesehatan Eliatas Telenggen, S. IP. Sementara pembicara menghadirkan Konsultan Bangda dari Kementerian Dalam Negeri RI, Sodiq dan Ellen Kipuw, S.KM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Adapun peserta yang hadir antara lain dokter, perawat, bidan serta tenaga kesehatan lainnya. 

Membuka rapat Asisten Administrasi Umum, Ordianto Baruri, S.PT dalam sambutannya menyampaikan dasar pelaksanaan adalah Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG) yang ditetapkan dalam peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gernas PPG dalam rangka 1.000 HPK. 

"Kegiatan ini salah satu rangkaian dari kegiatan sebelumnya yang terdiri dari 8 Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi dengan 8 Aksixyang harua melibatkan lintas sektoral terkait," bebernya.

Ia menyebut, sasaran stunting di Kabupaten Puncak Jaya pada 2018 ada 9 kampung dalam 4 Distrik. Berdasarkan data hasil pencatatan dan pelaporan melalui pemantauan tumbuh kembang anak dalam tahun 2019 terdapat 2 balita yang mengalami Balita Pendek, dan 34 balita yang Sangat Pendek. Sedangkan pada tahun 2020 ada 15 balita yang Pendek dan 70 balita mengalami Tubuh Sangat Pendek.

Bupati Yuni dalam arahannya, bahwa Pemerintah Daerah bersama jajaran sudah 3 tahun melaksanakan upaya penurunan angka stunting sebagai perioritas tinggi dalam pengalokasian DAK. Ini sejalan dengan salah satu Visi Misi Amanah dalam kepempimpinannya yaitu mendayagunakan potensi Sumber Daya Alam berupa lahan pertanian guna meningkatkan kesejahteraan dari kemandirian pangan masyarakat.

"Terlepas dari itu masih banyak kendala yang dihadapi salah satunya keadaan geografis yang mengakibatkan sulitnya para tenaga medis menjangkau kampung-kampung," ungkap Bupati. Namun Bupati menekankan agar kendala itu jangan menjadi hambatan untuk tidak berbuat dan turun ke kampung - kampung karena situasi Puncak Jaya sudah aman. Selain itu Bupati menuturkan bahwa pihaknya sudah menyediakan akses jalan penghubung. 

Bupati berharap bahwa tantangan itu harus dijawab dengan kerjasama dan kerja keras dari berbagai pihak. "Setelah penandatanganan, saya sampaikan kepada seluruh instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas PMK harus berkoordinasi dan bersinergi baik," tegas imbaunya.

Ia juga mengingatkan agar seluruh tenaga medis yang hadir harus menyimak betul ilmu dan materi yang diberikan. "Seluruh instansi terkait agar bisa menggali ilmu dari pemateri hari ini agar dapat memperkaya wawasan kalian dalam mengatasi permasalahan stunting di Puncak Jaya," pesannya. 

Selepas sambutan Bupati melakukan penandatanganan penggalangan komitmen bersama  antara Pemda, OPD, Lintas Sektoral dan Stakeholder terkait untuk lebih serius mengatasi persoalan kekurangan gizi anak (stunting) di Puncak Jaya dengan mendayagunakan segala potensi dan peran yang ada. (Adv/ProkompimPJ)