Pertamina Jobber Salurkan Solar Guna Tingkatkan Pasokan Listrik PLN Timika

Penyaluran BBM Solar kepada PLN Unit Timika/dok.Humas Pertamina

JAYAPURA, wartaplus.com - Guna meningkatkan kehandalan pasokan listrik PLN di Kabupaten Timika, Papua, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Jobber (Terminal Bahan Bakar Minyak ) mulai menyalurkan solar kepada PLN setempat.

Diharapkan dengan penyaluran BBM tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebelumnya, pengiriman pasokan solar alami keterlambatan, akibat keterlambatan kapal tengker pengangkut BBM yang terkendala cuaca buruk.

Edi Mangun, Area Manager Communication Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku menjelaskan cuaca buruk di perairan selatan Papua dan tenggara Maluku mengakibatkan kapal tengker yang memuat BBM mengalami keterlambatan.

Untuk menangani keterlambatan tersebut, pihaknya telah mengatur suplai BBM ke PLN, langkah ini dilakukan agar pasokan BBM tetap terjamin dan mesin pembangkit PLN tetap dapat beroperasi 

"Penyaluran ini dilakukan dalam rangka normalisasi suplai kepada pihak PLN di Timika. Perjalanan kapal tanker kami mengalami keterlambatan, hal ini yang membuat tibanya kapal SPOB di Jobber Timika menjadi mundur sekitar 30 jam, Hal ini yg membuat beberapa hari ini kami mengatur suplai kami ke PLN agar  Stock BBM ditempat kami tidak habis dan Generator PLN tetap running," ujar Edi Mangun, dalam rilisnya Sabtu (06/11).

"Alhamdulillah tadi pagi SPOB kami sudah bisa sandar di Jetty Jobber timika dan langsung melakukan pembongkaran sekaligus kami juga merilis stock yg ada ditangki kami menuju PLN Timika," jelas Edi Mangun.

Jumlah pasokan BBM yang disuplai  ke PLN Timika Sabtu pagi ini sebanyak 200 KL, PLTD 152 KL dan PLTMG 48 KL. Volume tersebut sekaligus untuk build up stock dimana untuk pemenuhan kebutuhan harian volume Biosolar 140 KL, PLTD 90 KL/hari dan PLTMG 50 KL/ hari.

"Kami juga menyampaikan kepada warga di Timika agar tetap tenang karena apa yang dikhawatirkan terkait kelangkaan masih dapat kami atasi dengan baik," tutup Edi Mangun.**