Pemkab Puncak Jaya Kembali Berduka, Kadis Pariwisata Meninggal Terpapar Covid-19

Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM saat mengunjungi RSUD Mulia/dok.Humas Puncak Jaya

MULIAwartaplus.com - Kabar duka kembali datang dari jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak Jaya. 

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Aletius Tabuni, S. Pd, M.Pd  tutup usia pada hari ini, Senin (02/08) pukul 10.45 WIT di RSUD Mulia.

Almarhum diketahui meninggal akibat terpapar Covid-19. Sepekan lalu, Kepala Distrik Irimuli, Kire Wonda juga meninggal akibat Covid-19

Berdasarkan informasi dari RSUD Mulia, almarhum sempat dirawat secara intensif di ruang isolasi. Selain terpapar Covid-19 sejak beberapa hari yang lalu, almarhum juga memiliki riwayat penyakit bawaan (komorbid) yang diduga sebagai penyebab utama. 

Sesaat setelah mendengar berita duka, Bupati Puncak Jaya, DR Yuni Wonda S.IP, MM bersama anggota DPRD Metius Wonda, Ketua KPU Darius Wonda dan Ketua Klasis GIDI Mulia Pdt.Telius Wonda serta beberapa pejabat Eselon II turun langsung ke RSUD Mulia.

Sesuai protokol Covid-19, Bupati dan rombongan tidak diperkenankan memasuki ruang isolasi. 

Bupati Yuni Wonda kepada media menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam atas berpulangnya almarhum. 

"Banyak yang tidak percaya, dan sekarang terbukti bahwa penyakit Covid-19 ini memang tidak mengenal pangkat dan jabatan. Wabah Covid-19 memang telah banyak merenggut korban, baik korban jiwa maupun materil dan perekonomian yang lumpuh sebagai akibat pemberlakuannya PPKM untuk membatasi aktivitas dan mobilisasi manusia," ungkap Bupati. 

Ia mengatakan, saat ini daerahnya telah memasuki perpanjangan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) kedua, pasca keputusan Rapat Lintas Sektoral 19 Juli lalu. 

“Kita tidak boleh menganggap bahwa covid ini main-main,untuk itu kita harus lebih waspada dan banyak bicara kepada keluarga dan masyarakat untuk terus berhati-hati,” tegas Bupati mengingatkan

Di kesempatan itu, Bupati meminta keluarga almarhum agar tidak mencari-cari kesalahan, menyalahkan satu pihak tertentu atau mengaitkan atas meninggalnya almarhum. 

"Ini namanya Covid kita tidak tahu dimana siapa yang bawa dan datang dari mana. Bukan seperti kecelakaan bermotor atau dipanah atau dibunuh sumbernya jelas. Sedangkan penyakit ini kita tidak tahu, semua orang berpotensi tergantung kondisi badan lemah atau ada penyakit bawaan. Sekarang pejabat harus jaga diri baik, jangan kumpul dirumah dan harus dibatasi karena ini berbahaya" pesannya. 

Jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka kampung Wuyukwi.

Bupati berharap agar peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga dan peringatan untuk lebih waspada dengan prokes dan tetap menjaga kesehatan jajarannya. (Adv/HumasPJ)