Di Istana Negara

Rektor Uncen dan Stafsus Presiden Billy Mambrasar Membahas Strategi Pengurangan Pengangguran Papua

Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua DR. Ir. Apolo Safanpo, ST,. MT dengan Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar/Istimewa

JAKARTA,wartaplus.com - Penciptaan lapangan pekerjaan untuk lulusan perguruan tinggi, menjadi topik utama pembicaraan Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua DR. Ir. Apolo Safanpo, ST,. MT dengan Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar. Diskusi tersebut dilakukan di Sayap Timur, Komplek Istana Negara, Kementerian Sekretariat Negara (14/5/2021). Hadir dalam diskusi tersebut, Widya Priyahita Pudjibudojo, Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara.

Adapun diskusi dengan berbagai Pemangku Kepentingan ini kerap dilakukan oleh Staf Khusus Presiden Milenial RI, Billy Mambrasar, untuk kemudian disalurkan dalam bentuk memo kebijakan, untuk diserahkan kepada Presiden RI, Joko Widodo, sebagai masukan, khususnya untuk isu-isu pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pembangunan di Papua dan Papua Barat. 

“Angkatan kerja di Papua menurut data BPS, per Februari 2020  adalah sebanyak 1.830.409 orang, dan dari jumlah tersebut, pengangguran kira-kira 66.296 orang. Artinya, kalau dibanding dengan tahun sebelumnya, ada penambahan 4.411 orang yang menganggur, dan oleh sebab itu harus cari strategi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini”, Tutur Billy Mambrasar, mengutip data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Papua.

Dalam pertemuan tersebut, SKP Billy Mambrasar menjelaskan program “Bawa Perubahan” yang sedang diusungnya, dimana salah satu dari lima program tersebut adalah penciptaan kewirausahaan muda di Papua dan Papua Barat melalui giat Papua Muda Inspiratif. Giat ini memberikan pelatihan wiraswasta, dan permodalan, kepada anak-anak muda asli Papua yang membutuhkan.

Menurut perhitungan Billy Mambrasar, apabila hanya 5-6% pertahun saja dari jumlah angkatan kerja di Papua menjadi pelaku UMKM, atau pengusaha sektor lainnya, maka akan tercipta hingga 100,000 pelaku usaha. Bila tiap orang merekrut 3 anak buah, maka akan terjadi pengurangan 300,000 angka pengangguran, setiap tahunnya.

Hal ini disambut baik oleh Rektor Uncen, Apolo Sapanfo, yang baru saja meresmikan beberapa gedung, fasilitas dan pusat pelatihan untuk penciptaan wirausahawan muda lulusan Uncen. Menurut Sapanfo, pelatihan Jangka Panjang, penyediaan modal, serta akses kepada pasar, baik itu pasar barang maupun jasa, akan mampu meningkatkan kesempatan menjadi pengusaha.

Melihat langkah yang dilakukan oleh Uncen, menurut SKP Billy Mambrasar, hal ini harus juga di contoh dan dilakukan oleh kampus-kampus lain di Tanah Papua, baik negeri, maupun swasta. Menurut Mambrasar, apabila 3 kampus negeri di Papua dan Papua Barat, yakni Uncen Jayapura, Universitas Musamus Merauke, dan Universitas Papua Manokwari memliki pusat inkubasi wirausaha, maka angka pengurangan pengangguran akan jauh lebih besar dari itu.

“Kedepannya, harus ada sinergi lintas kementerian, misalnya Kemendikbudristekdikti, serta Kemenkop UKM, Kemen BUMN, serta Kemen PUPR berkolaborasi membangun pusat-pusat inkubasi bisnis, di tiap titik-titik kampus, maka hal tersebut akan dapat tercapai dengan cepat,"ujar SKP Billy Mambrasar, yang juga adalah seorang duta pembangunan berkelanjutan ini.

Sebelumnya, SKP Billy Mambrasar telah berhasil mendorong beroperasinya 1 Pusat Inkubasi Bisnis di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat. Pusat inkubasi ini telah melahirkan ratusan pelaku UMKM, dan bisnis berbagai sektor, dari lulusan Universitas ini, yang memilih menjadi wirausahawan.

SKP Billy Mambrasar, dalam rencana penulisan memo kebijakan kepada Presiden RI, Joko Widodo, akan meminta agar dalam proses percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat kedepannya, pengutamaan orang asli Papua untuk dapat mengakses permodalan, kesempatan akses pasar, serta pelatihan dan peningkatan kapasitas, tetap dipatuhi.

Apabila hal ini terjadi, menurut Mambrasar, akan terjadi pengurangan angka pengangguran, kemiskinan, secara signifikan, dan terjadi peningkatan kesejahteraan Masyarakat Papua dalam Jangka Panjang.*