Ini Sejumlah Poin yang Diminta Ketum Persipura dalam RUPS Luar Biasa LIB

Ketua umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano/Djarwo

JAYAPURA, wartaplus.com - Ketua umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano mengusulkan beberapa poin penting pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa LIB yang akan digelar secara virtual, Senin (18/5) besok.

Benhur sendiri mengaku kaget dengan jadwal RUPS Luar Biasa PT LIB yang terkesan mendadak itu. Namun, ia mengusulkan beberapa poin penting untuk disampaikan oleh Direktur Utama Persipura, Herat Kalengkongan dalam RUPS tersebut.

Benhur mengusulkan agar kompetisi Liga 1 2020 sementara tidak dilanjutkan, mengingat situasi dan kondisi yang belum memungkinkan karena adanya pandemi virus corona.

"Kita harus tunjukkan respek kita kepada Pemerintah dan Presiden yang sedang bekerja keras menanggulangi wabah corona ini, kita harus dampingi pemerintah, jangan egois dan mementingkan kepentingan kita saja, sangat tidak elok," tegas Benhur dalam rilisnya, Minggu (17/5).

Selain itu, berdasarkan rumor yang beredar jika akan ada pergantian komisaris dan pimpinan PT LIB, Benhur mengusulkan agar jabatan tersebut diisi oleh orang di luar PSSI, dan harus benar-benar profesional.

"Kalau info itu benar pasti akan sulit mencari orang - orang yang profesional dan kapabel untuk menjalankan roda kompetisi, apalagi menangani finansial LIB, perlu transparansi," kata BTM

Dirinya sependapat dengan Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, agar bukan dari PSSI, dan juga jangan yang terafiliasi dengan klub, agar terhindar dari interest, tidak rangkap jabatan,

"Kecuali posisi komisaris, harus orang yang profesional, punya pengalaman menangani iven sepakbola skala nasional, dan bila memungkinkan,yang pernah bekerja pada bidang yang sama. Itupun perlu kita minta komitmennya untuk transparan dalam hal keuangan," tukasnya. Terpenting kata Benhur, dalam RUPS tersebut, Persipura meminta kejelasan dan transparansi finansial dari PT LIB.

"Karena banyak juga informasi ketidakjelasan finansial, termasuk dana-dana dari sponsor yang kurang dari nilai kontrak, mudah-mudahan info itu tidak benar, tapi kalau benar ya keterlaluan sekali," ujar BTM

"Misalnya sponsor bayar 5 ribu tapi yang sampai ke LIB hanya 2 ribu, itu kan tidak benar, yang 3 ribu kemana? Itu yang harus kita hindari. Jangan sampai ada pihak ketiga atau orang - orang yang bekerja sebagai penengah atau perusahaan tengah antara LIB dan sponsor, karena akan merugikan. Itu yang paling utama bagi Persipura Jayapura," pungkasnya.**