Sebanyak 239 Warga Kota Jayapura Reaktif COVID-19

Tampak sejumlah warga mengikuti rapid test yang dilakukan Pemerintah Kota Jayapura/ dok. Humas Kota Jayapura

JAYAPURA, wartaplus.com – Setelah melakukan karantina di enam wilayah di Kelurahan Hamadi dan Entrop, Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua mulai melakukan rapid test massal kepada warga yang tinggal di lokasi karantina.

Wali Kota Jayapura, Benhur Tommi Mano, mengungkapkan, sejak karantina wilayah dilakukan pihaknya telah melakukan rapid test kepada 909 warga. Dari jumlah tersebut, 239 orang dinyatakan reaktif COVID-19.

“ Dari 909 orang yang mengikuti rapid test, ada 239 orang yang dinyatakan reaktif COVID-19,” katanya kepada pers di Kota Jayapura, Kamis (14/5) siang.

Bagi warga yang dinyatakan reaktif COVID-19, langsung dikarantina di dua hotel yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Jayapura.

“ Setelah diketahui reaktif, maka dilanjutkan dengan swab. Jadi selama menunggu hasil swab maka mereka dikarantina di dua hotel yang sudah kita siapkan,” jelasnya.

“ Mereka akan menginap disana (hotel) hingga hasil swab keluar. Bagi yang hasil swab positif maka akan dilanjutkan dengan isolasi. Sementara yang negatif maka akan dipulangkan ke rumahnya,” sambungnya.

Pria yang akrab disapa BTM ini mengaku, pihaknya akan terus melakukan rapid test kepada seluruh warga yang dikarantina di enam wilayah di dua kelurahan tersebut.

“ Kita akan lanjutkan rapid test kepada warga lain yang belum. Jadi semua warga yang dikarantina kurang lebih ada 8.000an jiwa ini wajib mengikuti rapid test agar kita bisa mencegah penyebaran virus ini,” ujarnya.

Terkait dengan bantuan sembako, BTM mengungkapkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua terus menyalurkan kepada warga yang dikarantina.

“ Kita sudah distribusikan kurang lebih 3.000 paket sembako, dan sisanya akan kita distribusikan lagi, semua pasti dapat,” imbuhnya.

Sementara itu, dari data Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Jayapura hingga Rabu malam, jumlah pasien 73 kasus, ODP 175 orang, PDP 40 orang dan OTG sebanyak 408 orang.**