Tempat Tinggalnya di Karantina, Pekerja Swasta Ngeluh Gaji Bakal Dipotong, Karena tak Bekerja

Polisi dan petugas Satpol PP berjaga di pintu masuk kawasan pemukiman belakang SMU 4 Entrop/Cholid

JAYAPURAwartaplus.com - Pekerja swasta dan ASN yang bermukim di lokasi karantina belakang SMA 4 Kota Jayapura, mengeluhkan tidak dapat bekerja. Pasalnya, kantor tempat mereka bekerja tidak memberikan libur meski di tengah pandemi corona

Muhammad Iqbal, salah satu karyawan swasta meminta agar ada kompensasi dari pemerintah bagi para pekerja swasta yang tidak mendapatkan libur kerja.

"Kami pekerja swasta harap ada kompensasi dari pemerintah, mengingat tidak ada libur kerja. Jika tidak masuk kerja, gaji kami akan dipotong ," keluhnya saat diwawancarai Rabu (13/5) pagi.

Diakuinya saat ini banyak pekerjaan kantor yang tidak bisa di tunda. Apalagi, dirinya pun belum mendapatkan surat rekomendasi dari kantornya yang diminta oleh aparat yang bertugas mengawasi wilayah yang di karantina.

"Mereka minta surat ijin bekerja dari kantor, sementara baru hari ini surat tersebut baru dikeluarkan," terangnya.

Sementara itu Wakil Walikota Jayapura Ir H.Rustan Saru menerangkan pembatasan wilayah dilakukan tidak lain untuk menekan penyebaran covid 19 di wilayah tersebut.

"Ini langkah efektif Pemerintah dari hasil rapat yang dilakukan guna menekan penyebaran virus corona," terangnya ketika diwawancarai melalui telepon seluler, Rabu (13/5) pagi.

Saat ditanyakan akan ada kompensasi bagi pekerja, Kata Rustam hanya tenaga Medis dan aparat keamanan yang diperbolehkan melintas di wilayah yang dikarantina.

"Kalau pekerjaan swasta bisa, terkecuali memang di butuhkan oleh kantornya dan itu berpatokan pada surat perintah dari kantornya tersebut," kata Rustan Saru

Untuk diketahui, kawasan pemukiman belakang SMU 4 Entrop, Kota Jayapura menjadi salah satu kawasan yang di karantina, selain pasar Hamadi.

Karantina selama 14 hari sejak Selasa (12/4) lalu dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Mengingat kawasan tersebut, terdapat sejumlah pasien positif.**