Ini Suka Duka Petugas Buka Jalan Jenazah Covid 19

Tim relawan Covid-19 saat sedang beristirahat/Ola

SORONG, wartaplus.com - Tidak banyak orang yang mau menjadi relawan disaat wabah pandemic Corona seperti saat ini. Apalagi menjadi relawan dalam pengurusan jenazah pasien Covid-19. Namun tidak dengan 12 orang tim relawan pembuka jalan jenazah Covid 19 Kota Sorong. Hampir sebulan sudah mereka bertugas menjadi petugas penyemprotan disinfektan jalan menuju pemakaman khusus Covid 19 di jalan Suteja Kilo meter 10 masuk, Kota Sorong, Papua Barat.

Salah satu petugas, Markus Rumbekwam saat bercerita dengan wartaplus,  Kamis (30/4) menuturkan kisah suka dukanya menjadi relawan. Ia berkisah bahwa jiwa kemanusiaannya terpanggil saat tim satuan tugas Covid-19 Kota Sorong mencari relawan untuk penyemprotan disinfektan di jalan sepanjang pengantaran jenazah dan usai pemakaman.

Tim relawan sedang istirahat/Ola

"Banyak orang yang tidak mau mengambil bagian ini, tapi demi kemanusiaan, Saya terpanggil untuk berbuat sesuatu. Kalau tidak ada yang mau, siapa yang akan melakukan pekerjaan ini," tutur pria yang juga aktif sebagai tokoh pemuda gereja.

Lanjutnya, sebelum menerima pekerjaan tersebut, pihak keluarga juga sempat keberatan. Apalagi kekasih hatinya. Namun seiringnya waktu dan penjelasan yang diberikannya kepada pihak keluarga dan kekasihnya, saat ini ia mendapatkan dukungan penuh untuk menjadi relawan. "Mereka saat ini sangat mendukung. Biasanya hanya berpesan agar hati-hati saat bertugas,"ujar Markus.

Apalagi saat pertama bertugas, ia dan teman-temannya sempat dihadang oleh warga karena menolak pemakaman jenazah. Namun seiringnya waktu, pekerjaan mereka saat ini sudah dapat diterima oleh warga sekitar lokasi pemakaman.

Ia dan 11 teman lainnya, bekerja saat ada informasi kematian salah satu pasien dengan protap pemakaman Covid 19.
Seperti yang terjadi Jumat (30/4), Markus dan teman setimnya mulai bersiap sekitar pukul 1 siang. Mereka baru saja mendapatkan informasi ada salah satu jenazah yang akan dimakamkan. 

Tim relawan Covid-19 saat bersiap-siap/Ola

Mereka menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa pakaian pelindung berwarna kuning, sepatu boots, masker, kaca mata, alat pelindung, sarung tangan dan yang tidak kalah penting adalah menyiapkan cairan disinfektan berupa campuran air bersih dengan pemutih pakaian. Hampir dua jam lebih mereka masih menanti di posko satgas yang tepat berada di kantor Wali Kota Sorong.

"Kita tinggal tunggu perintah dari kordinator, yang penting kita sudah standby," imbuh Markus. Ditanya soal honor, Markus terlihat sungkan menjawab berapa honor yang diterimanya. "Pekerjaan ini bukan soal honor saja, tapi keterpanggilan jiwa dan demi kemanusiaan," ungkapnya.*