Tiba di Mulia, Puluhan Mobil Lajuran Pembawa Bama Asal Wamena Disemprot Disinfektan

Plh Sekda, Mulyadi, S.Sos, M.AP, MKP saat memberikan arahan kepada para sopir dan kernet mobil lajuran, Rabu (29/4)/dok.Humas Puncak Jaya

MULIA, wartaplus.com – Sebanyak 90 mobil lajuran pengangkut bahan makanan (bama) yang berasal dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya tiba di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Rabu (29/4).

Sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, pemerintah setempat melalui tim Gugus Tugas dibantu TNI Polri dan Satpol PP melakukan penyemprotan disinfektan baik mobil maupun barang yang diangkut, termasuk melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap sopir dan kernet, berlangsung di Alun alun Pagaleme.

Pertimbangan stok pangan yang mulai menipis, jadi alasan diperbolehkannya puluhan mobil lajuran masuk ke Puncak Jaya. Kendati barang logistik masih dapat ditopang via udara, namun konsekuensinya harga yang cukup melambung tinggi.

Bupati Puncak Jaya melalui Pelaksana harian (Plh) Sekda, Mulyadi, S.Sos, M.AP, MKP dalam arahanya kepada para sopir dan kernet menjelaskan, penyemprotan serta pembongkaran barang sembako berpusat hanya di lapangan alun-alun Pagaleme untuk mencegah penyebaran virus corona (covid-19) masuk ke wilayah Puncak Jaya.

“Sehingga kita membatasi mobilitas manusia yang memungkinkan kontak dengan yang lain,” ujarnya.

Mewakili pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Mulyadi juga menyampaikan terimakasih kepada para sopir lajuran yang disebutnya sebagai Pahlawan Ketahanan Pangan

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat kami ucapkan terima kasih. Kendati penuh resiko dapat dilalui dengan baik sampai tiba disini. Kita dalam kondisi darurat Covid jika dalam kondisi darurat maka segala kenyamanan harus dikesampingkan demi keamanan anda dan masyarakat  Mulia khususnya dan Puncak Jaya pada umumnya,” ucapnya.

“Protokol kesehatan harus tetap saudara ikuti demi keselamatan bersama. masukan dapat disampaikan lewat koordinator agar nanti dapat di sampaikan secara langsung ke Pimpinan Daerah untuk di evaluasi agar nanti pelaksanaannya lebih efektif, saya berharap kita lebih disiplin dan kita harus memastikan apa yang kita lakukan ini tidak berdampak negative,” sambungnya.

Kendala di Perjalanan

Sementara itu, Koordinator supir lajuran, Hasyim mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi selama perjalanan seperti aksi pemalangan jalan, serta kondisi jalan yang longsor membuat salah satu mobil lajuran tergelincir dan terbalik.

“Sehingga kami harus menunggu untuk mengangkut muatan kembali sehingga agak terlambat, masih ada enam mobil dalam perjalanan kemari. Palang juga masih banyak disepanjang jalan jadi mohon pengawalan aparat saat kami kembali ke Wamena,” ungkap Hasyim.

Adapun jumlah kendaraan yang terdata tiba di Kabupaten Puncak Jaya sebanyak 90 mobil terdiri dari mobil strada dan truk, serta supir dan kernet yang berjumlah 174 orang.

Untuk kios diberi jatah satu unit kendaraan dan sisanya adalah truk pengangkut Beras rutin dan logistik instansi yang sangat dibutuhkan.

 Kendati demikian masih ada salah pendapat di masyarakat yang mengira logistik ini sebagai bantuan pemda untuk masyarakat.

Ewonggen Kogoya selaku Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Kadisperindag) Puncak Jaya mengatakan, dengan masuknya barang dari Wamena lewat jalur akan membuat harga kebutuhan pokok dan barang lainnya bisa kembali normal

“ Sehingga dapat terjangkau dan stok bama dapat stabil, apalagi bulan puasa sangat penting untuk menyediakan bama cukup bagi saudara muslim ujarnya,”katanya.

Diharapkan dengan masuknya logistik dapat memberikan pangan yang cukup beberapa pekan ke depan. (Adv)