Pemprov Papua Bantu Sembako Dua Ton Untuk Warga Pegubin

Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo didampingi Kadinsos Dukcapil, Ribka Haluk menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan masyarakat Pegubin, Jumat (20/4)/Riri

OKSIBIL,- Pemerintah Provinsi Papua menyerahkan bantuan sembako kepada warga masyarakat Pegunungan Bintang yang terkena dampak akibat konflik antara warga dengan pemerintah setempat dalam hal ini Bupati.

Sembako yang diberikan dalam jumlah cukup besar yakni sebanyak dua ton, dan diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo kepada perwakilan warga, saat mengunjungi Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (20/4) lalu.

Kepala Dinas Sosial dan Kependudukan Catatan Sipil, Ribka kepada pers menyebutkan, sembako yang diberikan berupa beras, minyak goreng, indomie, dan makanan kemasan lainnya.

"Bantuan sembako yang kami berikan berupa barang campuran sebanyak dua ton," ungkap Ribka yang turut mendampingi Gubernur dalam kunjungan kerjanya ke Oksibil.

Diakui Ribka, untuk pendistribusian memang mengalami kendala di transportasi. "Kita kesulitan di angkutan, karena pesawat Trigana dan lainnya juga mengangkut barang barang punya pedagang. Hari ini (jumat) pak Gubernur sudah serahkan secara simbolis. Nanti pengiriman selanjutnya akan dilakukan secara bertahap," ungkap Ribka.

Dia berharap, dengan bantuan yang diberikan dapat sedikit membantu masyarakat Pegubin didalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi mereka.

"Memang tidak ada KLB (kejadian luar biasa), ini hanya kunjungan kerja Gubernur sekaligus memberikan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," jelasnya.

Sementara itu untuk mekanisme pembagian kepada warga, Ribka menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Sosial setempat untuk bertanggung jawab menyalurkan kepada warga

Untuk diketahui Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri atas 34 Distrik dan 277 kampung. Sedikitnya ada 8 distrik yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Pegunungan Bintang mendesak Gubernur untuk segera memberhentikan Bupati Constan Otemka dari jabatannya, sebab dinilai berwatak otoriter dan selalu bersikap arogan tak hanya kepada stafnnya tapi juga warga masyarakat

Selama dua tahun kepemimpinan Bupati Constan Otemka dan Wakil Bupati Decky Deal, masyarakat tidak merasakan adanya pembangunan. Bahkan janji janji sebagaimana visi misi sewaktu kampanye tidak ditepati.

Akumulasi kekecewaan masyarakat mencapai puncaknya pada Jumat (13/4), massa membakar kediaman Bupati. Akibat konflik yang terjadi menyebabkan aktivitas pemerintahan dan pembangunan di daerah tersebut lumpuh total.*