Gugus Tugas COVID-19 Minta Pemda di Saireri dan Meepago Perketat Pergerakan Penduduk

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule/ Andy

JAYAPURA, wartaplus.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua menaruh perhatian serius kepada sejumlah kabupaten di wilayah adat Saireri dan Meepago. Hal ini menyusul jumlah pasien positif COVID-19 yang terus meningkat.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, meminta kepala daerah di dua wilayah adat itu untuk memperketat pergerakan penduduk di wilayah masing-masing.

Menurutnya, jika pemerintah daerah tidak sigap dalam menangani penyebaran virus corona di wilayah tersebut, maka penyebaran akan terus meluas.

“ Khusus dua daerah yang kenaikan signifikan hari ini yakni Biak dan Nabire, kami minta petugas kesehatan harus perhatikan secara detail kondisi semua pasien ini. Tetap berpatokan bahwa menemukan kasus sedini mungkin adalah yang terbaik. Lakukan pemantauan segera, ambil tindakan sebelum pasien sakit berat,” katanya kepada pers di Kota Jayapura, Selasa (28/4) malam.

“ Pengalaman kita di Kota Jayapura, karena kegagalan kita tidak segera lakukan intervensi dari awal sehingga kasus terus meningkat hingga ada yang meninggal,” tambahnya.

Selain itu, Sumule juga meminta Dinas Kesehatan di wiilayah Saereri dan Meepago untuk mengaktifkan semua tenaga surveilans guna menemukan kasus lebih awal.

“ Cari ODP dan PDP, lakukan trace dan pemeriksaan sedini mungkin, lalu secepatnya rujuk ke rumah sakit, sehingga tidak terjadi penularan yang lebih luas,” tuturnya.

Lanjut Sumule, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat di Saireri dan Meepago untuk proaktif menghubungi petugas kesehatan, jika memiliki riwayat kontak dengan petugas kesehatan.

“ Jika memiliki riwayat kontak dengan pasien positif, maka segera hubungi dinas kesehatan, petugas kesehatan atau rumah sakit dan segera dilakukan test agar petugas kesehatan segera melakukan upaya untuk mencegah penyakit ini menular kepada warga lainnya,” pesannya.

Selain itu, Sumule juga meminta Pemerintah Daerah di Saereri dan Meepago untuk memperketat pergerakan penduduk yang masuk ke wilayah tersebut.

“ Kami minta pemerintah segera perketat pergerakan penduduk, pastikan himbauan social distancing dan physical distancing harus benar-benar dilaksanakan masyarakat agar bisa memutus mata rantai penyeberan virus ini,” tegas Sumule.

“ Jika ada kebutuhan menyangkut penanganan COVID-19 baik APD, rapid test, obat-obatan dan pengambilan sampel, segera koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi papua, kami akan siap untuk membantu,” tandasnya.

Untuk diketahui, jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Nabire meningkat drastis. Jika jumlah sebelumnya hanya 3 kasus, hari ini bertambah 13 kasus sehingga menjadi 16 kasus. Sementara Kabupaten Biak Numfor dari 2 kasus bertambah 6 kasus baru sehingga menjadi 8 kasus.**