Tokoh Agama Minta Tempat Ibadah Jangan Dijadikan Tempat Berpolitik

Polres Jayapura menggelar doa lintas agama bersama Forkopimda beserta tokoh lintas agama yang ada di Kabupaten Jayapura, Rabu (25/4) siang/Fendi

SENTANI,- Satu bulan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan wakil gubernur Papua 27 Juni mendatang, Polres Jayapura menggelar doa lintas agama bersama Forkominda beserta tokoh lintas agama yang ada di Kabupaten Jayapura, Rabu (25/4) siang.

Kapolres Jayapura AKBP Victor D. Mackbon, dalam sambutannya menyampaikan, doa lintas agama bersama forkopimda dan tokoh agama bertujuan agar ada kesadaran bahwa kita ini lemah dan perlu pertolongan Tuhan.

"Dengan kegiatan doa bersama ini kita bisa silaturahmi dan berdiskusi terkait permasalahan yang ada di wilayah kita karena pemilu ini merupakan amanat dari pemerintah dan merupakan pesta rakyat karena pemilu ini merupakan hak kita berpolitik," kata Kapolres.

Selain itu, kapolres meminta penyelenggara yakni Panwas dan KPU  untuk bekerja sesuai dengan aturan yang ada dan meminta anggota TNI/Polri tetap Netral dalam pelaksanaan pilkada.

"Kami siap mengawal pelaksanaan pesta demokrasi ini dan siap mengikuti aturan dan mekanisme yang berlaku sehingga bisa menghindari bentrok antar pendukung dan dengan aparat," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Jayapura  Giri Wijiyantoro mengungkapkan, Dalam rangka pilkada damai ini harus diakui bahwa kita masih belajar dan masih harus membenahi proses berdemokrasi, sehingga semuanya harus  belajar pada pilkada ini untuk mewujudkan dapat berjalan aman damai.

"Kita harus bersama sama dan tidak boleh memberatkan satu sama lain, oleh sebab itu mari kita kerjakan tugas pilkada ini secara bersama - sama sehingga mendapatkan kedamaian di Kabupaten Jayapura," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Giri mengingatkan agar pada tanggal 1 Mei mendatang seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura memperingati kembalinya Irian Barat ke pangkuan NKRI.

"Mari kita sebagai anak bangsa memperingati hari tersebut ini sebagai kembalinya pejuang - pejuang kita yang telah memperjuangkan tanah Papua ini sehingga tanah yang damai ini jatuh ke pangkuan NKRI yang kita cintai," ajaknya.

Di tempat yang sama, perwakilan Tokoh Agama Pdt. Robert Semelena meminta agar mimbar - mimbar agama tidak digunakan untuk masalah politik.

"Saya minta tolong kepada para penyelenggara dan para Paslon jangan menggunakan Gereja untuk berpolitik, apalagi sampai menimbulkan konflik di dalam yang bisa memecah belah antar keluarga," tegasnya.

Ia berharap dengan doa lintas agama yang dilakukan dapat meningkatkan tali silaturahmi antar lintas agama. "Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena setiap ada konflik kita semua punya tanggung jawab bersama baik dari polri dan tokoh lintas agama karena ini adalah tanggung jawab kita apapun agamanya," tutupnya. *