Anggota DPR Ini Hibahkan 3 Kali Gaji Buat Penanggulangan Covid-19

Anggota DPRD Provinsi Papua Barat, Abdullah Gazam/Istimewa

SORONG, wartaplus.com - Melihat kondisi masyarakat kota Sorong pasca pernyataan Walikota Sorong terkait Tanggap Darurat Bencana Non Alam Pandemic Covid-19, yang didalamnya telah memuat kebijakan karantina wilayah, otomatis berdampak luas pada kehidupan masyarakat kota Sorong.

Salah satu anggota DPR Provinsi Papua Barat, Abdullah Gazam terpanggil untuk memberikan kontribusi dalam penanganan penanggulangan penyebaran Covid 19. Bukan sebagai tim satgas atau tenaga kesehatan, Gazam dengan ikhlas menyumbangkan 3 kali gajinya sebagai anggota DPR Papua Barat kepada masyarakat Papua Barat, khususnya wilayah Sorong sebagai dapilnya.

"Saya secara pribadi telah meniatkan dengan ikhlas lillahi ta'ala untuk gaji saya selama 3 bulan kedepan mulai terhitung dari bulan April ini sampai dengan Juni mendatang, Saya hibahkan sepenuhnya kepada masyarakat kota Sorong dapil saya pada pemilu lalu. Gaji tersebut sebenarnya bagi saya dan keluarga juga membutuhkanya, akan tetapi masyarakat kota Sorong yang telah memilih saya jauh lebih membutuhkan dari Saya saat ini. Tapi saya ikhlaskan gaji saya selama 3 bulan untuk dipergunakan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, karena bagi saya inilah kesempatan emas saya berterima kasih kepada mereka karena kalau bukan mereka saya tidak mungkin terpilih menjadi anggota DPR PB hari ini,"ujarnya kepada wartaplus.com, Minggu (5/4).

Ia pun mengajak teman sejawatnya, politisi, pejabat, pengusaha dan orang yang berkemampuan secara finansial untuk turut meringankan beban pemerintah daerah dalam menanggulangi permasalahan pendemis Covid-19.

"Saya menyadari bahwa tidak seberapa besar gaji saya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat kota Sorong yang begitu banyak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya juga mengajak para pengusaha, para pejabat, teman-teman DPRD maupun siapa saja yang merasa memiliki kelebihan untuk marilah sama-sama kita bergandengan tangan bahu-membahu membantu kaum lemah karena sesungguhnya langkah ini sebagai upaya kita bersama mendukung kebijakan pemerintah untuk masyarakat kita tetap di rumah saja, dengan demikian cara ini bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Walaupun demikian saya juga tetap menaruh harapan kepada pemerintah daerah untuk tidak juga lepas tangan begitu saja tetapi harus memikirkan solusi lain atas kebijakan yang telah diambil. Apalagi tinggal menghitung beberapa hari kedepan kita dihadapkan dengan momentum memasuki bulan suci Romadhon yang mana saudara-saudara muslim tentu mempersiapkan segala sesuatunya untuk bahagia menyambut datangnya bulan suci Romadhon tersebut. namun hari ini dihadapkan dengan situasi sulit seperti ini tentu mereka panik, gelisah tidak berdaya menghadapi kenyataan ini maka satu-satunya solusinya adalah kita hadir memberikan kebahagiaan itu kepada mereka sehingga ketika memasuki bulan Ramadan nanti paling tidak ada kesediaan sembako yang dimilikinya," imbuh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Ditambahkan olehnya bahwa pada prinsipnya kebijakan Lockdown yang sudah diambil oleh Walikota Sorong itu adalah keputusan yang tepat demi kebaikan semua yang berada di wilayah kota Sorong, secara khusus dan Sorong Raya pada umumnya. 

Akan tetapi kebijakan Lockdown itu juga harus diikuti dengan skema alternatif lain berupa solusi-solusi konkrit, dimana bahwa tidak semua masyarakat di kota Sorong itu adalah masyarakat berkemampuan lebih dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga perlu ada upaya alternatif dalam penanganan ekonomi warga terdampak, misalnya kordinasikan semua pihak dalam pemenuhan sembako satu pintu agar merata dan tidak tumpang tindih.

Terkait teknis pemotongan gaji secara otomatis, Gazam telah menyampaikan kepada sekwan DPR Papua Barat untuk sebisa mungkin dipotong otomatis dan disalurkan kepada Yayasan Atap Senja Papua sebagai instrumen penyaluran bantuan langsung kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.*