Ibu Bayi Curhat di Medsos

Bayi 7 Bulan di Jayapura Yang Disebut PDP Covid 19, Ternyata Negatif

Foto Ilustrasi/Google

JAYAPURA,wartaplus.com - Bayi berusia tujuh bulan di Kota Jayapura, yang masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 , yang pulang dari Jawa kini sudah kembali kerumah. Bayi dan orang tuanya  yang dirawat di RS Diahan Harapan, Rabu  (18/3) dinyatakan negativ Covid-19. Hal ini dibenarkan Yursal Ujang  kakak dari  ibu bayi berusia 7 bulan tersebut. “Ya, kemarin siang saya sudah menjemput adik perempuan saya di Dian Harapan. Ia dan bayi sehat,”ujarnya kepada wartaplus.com, Selasa (24/3) pagi.  

Kata dia, adiknya dan bayinya hanya demam biasa saja Ia pun  mengungkapan terlalu cepat pihak Satgas Covid-19 Provinsi Papua mengatakan ponakannya PDP Covid-19.

“Kami kaget sudah  ada di media, harusnya pihak Satgas membgabarkan dulu  pada keluarga,”ujarnya. Namun, ia berterimaksih kepada pihak RS  Dian Harapan dan para petugas media yang telah banyak membantu pengobatan ponakannya.

Ia juga menitip pesan kepada Presiden, Menteri Ksehatan agar di Papua segera dikirim Alat Perlindungan Diri (ADP) untuk melindungi diri mereka saat menangani pasien Covid-19 terutama para petugas kesehatan di seluruh Papua.

Curhat

Diketahui Ibu dari bayi tersebut berinisial LC melalui akun Facebook, Senin (23/3) pukul 16.54 WIT, mengungkapkan curhatan dirinya terkait kejadian yang dialaminya;

Dear every body, alhamdulillah hari ini aku sama mama sudah bisa pulang ke rumah setelah diisolasi 6 hari. Hasil tes Corona sebanyak 2 kali menunjukkan negatif. Pengen berbagi cerita sebagai bayi yang disangka PDP Corona tentunya bikin heboh satu provinsi Papua atau memang sengaja dihebohkan biar viral entahlah itu urusan orang dewasa ! Aku cuman taunya hari rabu mama bawa aku ke Rumah sakit karena aku demam.

Sebelumnya dari Bandung aku udah sakit seminggu kata dokterku ada infeksi batuk pilek. Setelah berobat 4 hari sembuh aku dibawa mama terbang ke Jayapura. Eh kok malah aku demam lagi batuk pilek ga sembuh tapi kok ketika konsul ke dokter spesialis anak malah aku sama mama disuruh dokter nginep dirumah sakit karena kata dokter aku kena radang paru2 ada flek di foto thoraxnya.

Karena kita dari Bandung daerah terpapar Covid-19 makanya kita harus diisolasi. Para dokter dan perawat semuanya pake baju astronot lengkap kalo ketemu aku sama mama. Duhh aku ada di planet mana nih ya ? Trus Yang aku heran juga mama terus menangis selama kita diisolasi di rumah sakit karena katanya aku suspect Corona.

Aku juga menangis sih karena ga bisa tidur kalo siang panas banget ruangan inap itu ga ada kipas angin maupun AC. Sampe kasian mama tiap saat ngipasin aku terus pake kertas bekas kotak makanan. Mamaku sabar banget deh, sabar ya mah ini ujian Allah ????setelah 3 hari diisolasi barulah datang petugas yang pake baju astronot katanya mau tes swab corona. Hidung aku sama tenggorokan ditusuk pake  cotton bud panjang, dan aku liat mama disuntik diambil darahnya. Ihh seremm liat mama meringis kesakitan. Aku dengerin mama diberitau mereka kalo nanti hasilnya 5 harian. Wauuuwwww lamaa amattt . Plisss dehh aku udah gak betah disini !! Mana tanganku diinfus kan aku susah bergerak.

Lagi2 mama disabarkan para dokter dan suster-suster disana. Katanya ibu banyak berdoa yaa semoga hasilnya negatif. Perasaan aku tauny waktu dulu mama hamil aku tuh hasil tesnya positif. Kok ini negatif? Mboohh urusan orang dewasa. Aku mah taunya minum susu aja  deh. Aku tau mama itu stress banget pikiran selama diisolasi karena kalo tiap buka Hp terus baca2 berita di internet, dia selalu mewek dan curhat sama ayah.

Kok bisa ya kita berdua identitasnya terbuka di media, kan jadi bikin orang sekota heboh. Apalagi yang sebelumnya udah ketemu sama aku, jadi paniklah mereka. Sampe ada yang tanya2 ke mama langsung. Yang sebelnya itu belum ada hasil tes kok sudah pada negatif pikirannya. Ada yang batuk pilek di waena bilangnya tertular dari padang bulan. Helloooowwww ga usah lebay gitu deh.. harusny kalian itu ya orang dewasa yang pikirannya bijaksana mestinya support aku sama mama bukan malah ngebully gini. Tuhhh di cek aja orang2 yang suka perjalanan dinas ke ibukota apa negatif atau positif corona. Keliatannya sehat mereka tapi diam2 bisa bawa virus  ke Papua.

Ahh urusan satgas itu mah, aku cuman mau bilang aja terima kasih buat para tenaga medis rumah sakit Dian Harapan, semuanya baik dan ramah. Kebayang aja galaunya hati keluarga mereka ketika tau  melayani pasien positif corona, alhamdulillahnya aku negatif ! Pasti legaaa kannn...Aku angkat jempol kaki dan tangan dehh buat tim medis! Yukk Kita bantu mereka untuk ringankan tugas mulianya dengan tidak keluyuran, pergi2 daerah terpapar dan jaga kesehatan keluarga.

Untuk om dan tante yang punya rejeki lebih mungkin bisa bantu kumpulkan dana buat rumah sakit mengadakan APD baju astronot kata aku sih, nama aslinya baju hazmat itu sama masker dan cairan antiseptik. Kasian lohh kadang antiseptik rumah sakit dicuri orang ????. Oke dehh segini dulu cerita aku yaa.. jaga kesehatan dan stay at home  untuk semuanya !

Seperti diberitakan, bayi berusia tujuh bulan di Kota Jayapura, Papua masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) covid-19. Bayi tersebut diketahui baru pulang dari Jawa bersama orang tuanya.

“Saat ini bayi tersebut menjalani perawatan di RS Dian Harapan. Kondisi bayi dalam keadaan sakit sedang dan masih dalam penanganan khusus tim medis,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr.Silwanus Sumule Sp.OG kepada wartawan di Kota Jayapura, Kamis (19/3) siang.

Silwanus, mengungkapkan, saat ini Satgas Pencegahan Virus Corona Provinsi Papua tengah melakukan tracking terhadap orang tua dan kerabat yang melakukan kontak dengan bayi tersebut.

“Kita sedang berusaha melakukan tracking kepada orang tua dan kerabat yang melakukan kontak langsung dengan bayi tersebut. tapi sejauh ini orang tuanya belum ada keluhan,” ujarnya.

“Rencananya orang tua bayi akan kami ambil sampel karena sering melakukan kontak dengan bayi tersebut. Sehingga kita bisa tau apakah masuk dalam PDP atau hanya ODP,” sambungnya.*