Dirikan Rumah Darurat, Pengungsi Nduga Kesulitan Makanan

Anak-anak dan para pengungsi Nduga / Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Sekitar 50 kepala keluarga yang mengungsi dari Nduga ke Distrik Muliama, Kabupaten Jayawijaya mengalami kesulitan makanan. Di distrik tersebut, mereka mendirikan rumah-rumah darurat.

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem  dan Camat Torri Wandikbo melakukan kunjungannya untuk melihat langsung kondisi para pengungsi yang ada di Wamena sekaligus memberikan bantuan beras 400 kg dan 4 buah lampu Waka-waka kepada pengungsi. 

"Di pos pengungsi ada sekitar 50 KK, sekitar 600 orang yang menempati di Distrik Muliama. Beras yang kami serahkan mereka bagi langsung perkepala keluarga," ujar Theo dalam rilis yang diterima wartaplus.com, Kamis (19/3).

Diungkapkan, para pengungsi tersebut mengalami kesulitan makanan lantaran lokasi yang kini mereka tempati merupakan lokasi baru dan belum ada ketersediaan bahan makanan.

"Mereka harus menunggu karena becocok tanam prosesnya lama," jelasnya.

Theo meminta kepada para pengungsi untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasanya di lokasi baru tersebut.

"Tetap kerja dengan tenang di sini, supaya kalian bisa jaga dan memelihara  anak-anak kecil. Di dalam tanah ada uang, ada babi ada makanan, dan apa yang kita harapkan semua ada dalam tanah," imbau Theo.

Dirinya juga berharap agar lokasi yang sudah diserahkan kepada para pengungsi tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga tidak lagi dilanda kelaparan sepanjang hari.

"Saya melihat keberadaan anak-anak juga sangat memprihatinkan, tetapi bersyukur karena selama tujuh bulan sejak mereka menempati lokasi disana, anak-anak dan orang dewasa tidak ada yang meninggal dunia," pungkasnya.**