Ini Cara Kodim 1802 Deteksi Dini Radikalisme dan Separatisme

Sosialisasi kebangsaan yang digelar Kodim 1802 Sorong/Ola

SORONG,wartaplus.com - Mengantisipasi meluasnya paham Radikalisme dan Separatisme di wilayah Sorong Raya, Kodim 1802 Sorong melakukan berbagai upaya, salah satunya sosialisasi kebangsaan yang digelar di aula Makodim 1802 Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (13/3).

Ditemui usai sosialisasi, Dandim 1802, Letkol Inf Budiman mengatakan bahwa sosialisasi tersebut merupakan bentuk realisasi arahan pimpinan untuk membuka komunikasi sosial dalam rangka mencegah separatisme dan radikalisme di kalangan masyarakat. 

"Menangkal radikalisme dan separatisme, tentunya ini bukan tanggung jawab TNI saja tapi tanggung jawab seluruh stakeholder yang ada. Kegiatan yang dihadiri lintas pembicara dan peserta, dalam rangka memberikan satu pemahaman dari berbagai perspektif sehingga masalah radikalisme dan separatisme ini bisa dipahami dan bisa dicegah. Selaku komandan Kodim, dalam tugas kita memang menyiapkan wilayah kita agar siap-siap dalam menghadapi radikalisme dan separatisme. Mendeteksi secara dini melalui masyarakat dan Babinsa yang ada, membangkitkan jiwa nasionalisme semua kompomen masyarakat dalam bingkai NKRI dan Kebhinekaan,"tutur Dandim.

Ditanya upaya lain yang dilakukan, Dandim mengatakan akan mengoptimalkan seluruh potensi personil. Mulai dari tingkat Babinsa, koramil dan kodim dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Babinsa kan sering berhadapan langsung dengan masyarakat. Misalnya saat membantu petani, atau masyarakat, sekalian mereka akan mensosialisasikan, berdiskusi dengan masyarakat mengenai paham radikalisme dan separatisme ini. Kalau tidak bisa menjawab nanti dialihkan ke tingkat koramil, kalau tidak bisa lagi ke tingkat kodim. Semuanya berjenjang," imbuhnya.

Selain itu akan dibuat Sishankamrata atau sistem pertahanan keamanan rakyat semesta. Dimana setiap wilayah akan dibentuk satuan kodim di setiap wilayah hingga koramil. 

"Nanti akan dibentuk seluruh kabupaten yang ada di Papua dan Papua Barat akan ada Kodim. Kalau Polres kan harus hitung indeks penduduknya, norma angka segala macam, tapi kalau TNI konsepnya adalah sishankamrata sistem pertahanan rakyat semesta bagaimana kita merata kalau kita ada di kota saja. Makanya dalam waktu dekat Kodam 18 Kasuari akan menambah satu Korem ada di Fakfak kemudian lima sampai enam Kodim baru dan sekitatlr 57 Koramil. Sehingga diharapkan isu yang berkembang bisa dinetralisir, lebih banyak membuka ruang diskusi bersama rakyat," harap Dandim. 

Kegiatan tersebut turut hadir, Wakapolres Sorong Kota, Kompol Hengky Kristanto Abadi S.Ik, Kepala LPP RRI Sorong, Oscar Pangalilah, Kepala Kesbang Pol Kota Sorong, Ricky Nauw, Kabid Ideologi dan Wasbang, Jahja Kombado, Ketua Klasis Sorong Pdt.Alfon Kuwatolo S.Th, sejumlah akademisi, pelajar dan jajaran Kodim dan Koramil.*