Virus Corona Masuk Indonesia, Ketua MPR Imbau Warga Jangan Panik

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo saat diwawancarai media di Stadion Papua Bangkit, Selasa (3/3)/Andi Riri

JAYAPURAwartaplus.com - Ketua Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tidak panik, menunjukkan reaksi berlebihan, menyusul adanya dua warga Depok yang positif terkena virus Corona atau Covid-19, sebagaimana diumumkan Presiden Joko Widodo, Senin (2/3) kemarin di Jakarta. 

"Tugas kita ya menjaga agar masyarakat tidak panik, karena virus corona tingkat kematiannya tidak setinggi virus Sars maupun Flu Babi, jadi hanya 2 persen resiko kematiannya," ungkap Bambang kepada wartawan di sela sela peninjauan Stadion Papua Bangkit, di Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (3/3).

Bambang juga mengimbau masyarakat, jika mulai terserang gejala gejala seperti demam, tinggi, flu segeralah memeriksakan diri ke rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah agar dapat segera tertangani dan kemungkinan bisa sembuh.

"Karena berdasarkan laporan yang saya baca dari berbagai belahan dunia yang meninggal itu karena memiliki komplikasi, dan umur yang sudah tua sehingga kita tidak perlu khawatir," terang Bambang. Terpenting, lanjut Bambang, harus jaga kesehatan, jaga stamina, jaga kebersihan, rajin cuci tangan. "Jangan sering sering lap muka dengan tangan untuk mencegahnya," pesan pria yan kerap disapa Bamsut ini

"Yang penting, kami DPR MPR punya kewajiban yang sama . Jangan membuat kepanikan di tengah tengah masyarakat.Berikan mereka himbauan yang benar menghindari penyakit itu, dan menghindari bersentuhan langsung dengan orang tersebut," imbaunya.

Untuk diketahui virus corona yang mulai terdeteksi di Kota Wuhan China kini telah menyebar ke seluruh belahan dunia. Tak hanya di Asia, tapi juga menyebar hingga ke Eropa dan Afrika.Dilansir dari kompas.com, hingga Selasa (2/3) pagi tercatat 90.872 kasus di seluruh dunia.Dimana 48.002 orang telah dinyatakan sembuh, sementara korban meninggal dunia mencapai 3.117 orang.*