Bank Indonesia Apresiasi Bumdes Prafi-Manokwari Bangun Pabrik Tapioka

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Donny H. Heatubun/Istimewa

MANOKWARIwartaplus.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Donny H. Heatubun memberikan apresiasi kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di kampung Udapi Hilir, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari yang sudah berinovasi membangun secara swadaya Pabrik Tepung Tapioka.

Apresiasi ini disampaikan usai melakukan kunjungan bersama Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo ke Prafi, Minggu, (1/3) lalu untuk melihat secara dekat aktivitas para petani di pabrik tepung tapioka tersebut.

Dalam kunjungan ke lokasi itu, kepala BI tidak sendirian tetapi didampingi oleh Kepala Unit Pengembangan Ekonomi. Setelah melihat lebih dekat, ternyata usaha pabrik itu masih tahapan awal, maka perlu ada pembinaan lebih lanjut.

"Kita melihat potensi pengembangan Pabrik tersebut, bahkan yang kita kagumi adalah semangat para petani setempat. Bahwasannya petani disana bisa swadaya sejak 2016 sampai 2020 ini sehingga mereka (petani) berhasil membangun pabrik" ungkap Donny Heatubun, Senin (2/3).

Heatubun menjelaskan bahwa kunjungannya ke ke pabrik  masih tahap awal, sebab akan ada kunjungan lanjutan terkait prospek menjadi salah satu lumbung tepung tapioka di daerah Papua Barat

Menurut dia, banyak aspek yang harus dibantu misalnya produksi, teknis produksi, pengemasan, dan pemasaran atau penjualan. "Kedepanya Bank Indonesia di Manokwari akan melihat produksinya, apakah kontinitas atau tidak, sebab BI sendiri memiliki Iven besar setiap tahunnya, maka bisa menjadi target promosi," terang Heatubun

Sementara itu, dari komoditas tanaman singkong sesuai hasil survei dari BI dan Unipa menemukan bahwa tanaman singkong terbesar hanya ada di kabupaten Manokwari dan kabupaten Manokwari Selatan, bahkan masuk dalam komoditas ke-4.

"Nanti akan kita lihat kedepannya apakah daya serap cukup untuk produksi tersebut atau tidak. Lalu kita harus memastikan pasokan tanaman singkong cukup tidak"  terangnya.

Kemudian, lanjut dia, dari sisi perizinan, BPOM, sertifikasi halal dari MUI dan lainnya sebagainya. "Artinya ini sangat penting untuk suatu perkembangan usaha swadaya masyarakat melalui kelompok Bumdes setempat,"katanya

Heatubun menjelaskan, kedepan usaha ini akan menjadi mesin untuk pengusaha yang melihat potensi tepung tapioka ini. Namun kata kuncinya harus ada unggulan kompetitif. Oleh sebab itu setelah semua tahapan diatas terpenuhi, maka ke depannya Bumdes akan menjadi bimbingan BI Papua Barat.**