Tinjau Pasar Modern, Wali Kota Sebut Murni dari APBD

Penampakan pasar modern Kota Sorong dari depan/Ola

SORONG,wartaplus.com-Pembangunan pasar modern Rufei terus dikebut. Jadwal semula yang akan diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Sorong, 28 Februari, nampaknya akan meleset. Hal ini disebabkan beberapa kendala. Melihat langsung kendala tersebut, Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau, bersama jajaran OPD dan Perangkat DPRD Kota Sorong meninjau lokasi yang terdapat di Distrik Sorong Barat itu.

"Kami sengaja taruh aparat keamanan disini, untuk berjaga-jaga dari pencurian. Lihat Saja itu, banyak besi-besi yang dicuri, kaca pecah, makanya ini kontraktor akan perbaiki kembali. Tapi ini kalau malam hari sangat indah. Lampu-lampu sudah terpasang. Tinggal hotmix jalan, Saya resmikan," ujarnya.
Ditambahkan oleh Lambert pembangunan Pasar Modern diatas areal sekitar 2 hektar lebih itu cukup memakan biaya dan alokasi anggarannya Murni dari APBD Kota Sorong. 

"Sampai tahun 2018, APBD Kita belum sampai 1 Trilyun, itu saja habis untuk belanja pegawai. Pembangunan di Sorong ini beda dengan kawasan lain. Kalau kawasan lain anggarkan buat membangun, Kami ini harus anggarkan untuk ganti rugi dan membangun. Kalau bantuan 50 Milyar dari pemerintah pusat, sampai hari ini belum ada. Ini semua murni dari APBD Kota Sorong," imbuhnya.

Pengamatan wartaplus.com, memang terlihat sejumlah bangunan terlihat mulai rusak, mulai dari kaca jendela yang pecah hingga teralis kios yang rusak.
Bangunan Pasar modern terbagi atas gedung utama berlantai dua dan satu gedung khusus Pasar Mama-Mama Papua.

Sebelumnya, Wamen PUPR, John Watimpo yang sempat melihat lokasi Pasar Modern terkejut Pasar megah dikawasan Kepala Burung itu belum dioperasionalkan. Dalam keterangannya, Wamen meminta pihak Kota Sorong untuk terus mengawal dan mendesak pemerintah pusat untuk alokasi anggaran yang pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo saat berkunjung di Kota Sorong 2015 lalu.

"Terkait dengan apa yang disampaikan pak Wali Kota memang banyak hal yang dipikirkan dan dikerjakan oleh Bapak Presiden sehingga belum sempat dieksekusi dana yang dijanjikan. Seharusnya Pemda Kota Sorong follow up dengan cara mengirimkan dokumen tertulis kepada Presiden untuk diberikan bantuan dananya. Program harus dikawal agar tidak tergeser di tengah jalan. Saya berharap pasar tersebut bisa segera diselesaikan agar menjadi sentra ekonomi bagi warga masyarakat Kota Sorong," tulis Wamen dalam pesan WhatsApp.*