Lokasi Terjal dan Cuaca Ekstrim Hambat Proses Evakuasi Helikopter MI-17

 Lokasi jatuhnya helikopter MI-17 di pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten pegunungan Bintang/ Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com-Upaya evakuasi terhadap helikopter MI-17 yang hilang kontak pada Juni 2019 terhambat cuaca ekstrim dan medan sulit. Akibatnya tim dari Kodam XVII/Cenderawasih belum melakukan evakuasi terhadap para korban.

Komandan Komando Resort Militer (Dandrem) I72/PWY, Kolonel Jonatan Binsar Sianipar, mengatakan, proses evakuasi terhadap para korban belum dapat dilakukan karena pihaknya masih kesulitan mencari titik aman untuk melakukan pendaratan pasukan karena medan di sekitar lokasi jatuhnya helikopter MI-17 sangat terjal.

“ Hari ini kami belum bisa melakukan proses evakuasi karena kami masih mencari titik-titik pendaratan karena medan dan cuacanya yang ekstrim sehingga kami harus meninjau ulang untuk melakukan droping pasukan,”kata Dandrem I72/PWY, Kolonel Jonatan Binsar Sianipar, kepada wartawan di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (11/2) siang.

Menurutnya, lokasi jatuhnya helikopeter ini di atas ketinggian sekitar 12.500 feet, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan droping pasukan. Untuk itu pihaknya masih melakukan pencarian titik pendaratan di ketinggian 10.000 feet.

“Jatuhnya helikopter ini berada di ketinggian sekitar 12.000 feet sehingga helikopter milik kita tidak mampu untuk droping pasukan, sehingga kita akan turun di ketinggian sekitar 10.000 feet untuk droping pasukan. Setelah itu mereka akan berjalan kaki sekitar 6 kilometer menuju lokasi jatuhnya helikopter untuk melakukan evakuasi korban,” terangnya.

Rencananya, Kodam Cenderawasih akan melibatkan masyarakat setempat untuk membantu proses evakuasi para korban karena mereka lebih mengetahui medan.

“ Kita akan membawa beberapa warga setempat yang mengetahui rute perjalanan menuju titik jatuhnya helikopter MI-17. Mereka akan membantu kami menuju lokasi,” tandasnya.*