Kapolresta: Kasus Penikaman Waena Murni Perbuatan Oknum Bukan Antar Suku

Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav Urbinas/Cholid

 

 JAYAPURA, wartaplus.com - Resort Jayapura Kota mengklaim telah mengantongi identitas pelaku penikaman terhadap Piris Karoba (23 thn) yang terjadi di seputaran Waena Distrik Heram Kota Jayapura, Papua, Senin (3/2) lalu.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav Robby Urbinas saat diwawancarai di Mapolresta, Sabtu (8/2) pagi, menjelaskan pelaku berinsial J hingga kini masih dalam pengejaran tim gabungan baik dari Polresta dan Polda Papua. 

Dugaan kuat pelaku masih berada di wilayah Tabi entah itu di Kota Jayapura, Sentani, Keerom ataupun Sarmi

“Pelaku sudah kami kantongi identitasnya sejak kejadian, saat ini kami masih melakukan pengejaran, mudah-mudahan pelaku dapat ditangkap secepatnya,” ungkap Gustav

Untuk motif dari penikaman itu sendiri, lanjut Gustav diawali cek-cok mulut antara korban Piris Karoba dan pelaku J lantaran miras.

“Motif dari  kasus itu, akibat cekcok mulut saat jual beli miras. sebagai penjual sementara korbannya adalah pembeli, namun kami akan kembangkan lagi setelah pelaku ditangkap,” jelasnya.

Kapolres menyesalkan, kasus penikaman ini dikaitkan dengan masalah antar suku. Dia berharap agar semua pihak berpikir positif dalam menanggapi satu kejadian.

“Kasus ini murni kriminalitas oleh oknum pelaku, jangan menganulir atau mengkaitkan antar suku. Itu kasus antar individual. Marilah kita berpikir dewasa bahwa yang dilakukan adalah perbuatan oknum,” tegasnya.

Gustav menambahkan,  pihaknya telah membangun komunikasi baik di pihak keluarga korban maupun panguyuban dari pelaku itu.

"Pihak keluarga korban telah menerima kematian korban dan menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada pihak kepolisian, sementara untuk penguyuban dari pelaku sudah kami meminta bantuan guna mencari keberadaan pelaku,” bebernya.

Untuk diketahui, kasus penikaman ini terjadi,  Senin (3/2) malam pukul 23.00 WIT di depan Toko Andika Jaya Bunga, Jl. SPG Kelurahan Waena Distrik Heram.

Penikaman terjadi dipicu saat korban yang hendak membeli niras yang dijual oleh Pelaku, dimana pada saat proses tawar menawar terjadi saling ketersingungan karena korban menyampaikan kepada pelaku bahwa miras yang dijual mahal. Korban sendiri tewas di lokasi kejadian akibat luka tusuk menggunakan benda tajam pada bagian dada.**