Gubernur Papua Barat Usulkan Jembatan Kwawi - Pulau Mansinam Dibangun

Pulau Mansinam menjadi salah satu lokasi yang direncanakan untuk dibangun jembatan penghubung Kwawi-Pulau Mansinam/Albert

MANOKWARI, wartaplus.com- Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengusulkan pembangunan jembatan penghubung Kwawi menuju Pulau Mansinam, di kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Usulan itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo melalui perwakilan Kementerian PUPR Republik Indonesia di Papua Barat yang hadir dalam perayaan HUT Pekabaran Injil di pulau Mansinam, Rabu (5/2) kemarin.

Menurut Dominggus, pembangunan jembatan Kwawi-Pulau Mansinam ketika dijawab oleh pemerintah Pusat, maka akan menjadi salah satu ikon religius dari pulau Mansinam

"Saya siap memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Pusat agar pembangunan jembatan penghubung Kwawi- Pulau Mansinam dapat terlaksana, sebab sebelumnya saya sudah sampaikan kepada pihak Balai PUPR untuk diteruskan" kata Dominggus.

Selanjutnya proposal ini diserahkan kepada Menteri PUPR dan segera bisa terealisasi untuk menjawab pembangunan jembatan tersebut.

Lebih lanjut, kata Gubernur, meskipun menteri PUPR ada kunjungan kerja ke Provinsi Papua dan tidak sempat hadiri HUT PI, tetapi melalui perwakilan Bappenas RI, Balai PUPR Papua Barat diminta untuk menerima permohonan dan diteruskan ke Presiden nantinya.

"Kalau di Jayapura itu ada ikon jembatan merah dari pantai Hamadi ke Skow, maka kenapa Manokwari tidak bisa dibangun jembatan ikon religius" ungkap Dominggus.

Dia menegaskan, upaya dan rencana pembangunan jembatan penghubung Kwawi-Pulau Mansinam sebagai ikon religius tidak bisa dibantah dan harus diterima semua pihak.

Di kesempatan itu, Dominggus juga meminta seluruh umat di Papua Barat untuk berdoa, sehingga Tuhan menjamah hati Presiden dan jajaran kementerian Pusat agar jembatan ini segera dibangun.

“Alasan dibangun jembatan ini, agar supaya menjadi akses mudah bagi wisatawan lokal, regional, nasional dan mancanegara ketika berkunjung ke Pulau Mansinam sebagai tempat wisata religious,” kata Dominggus.**