Polda Papua Barat Ungkap Kasus Empat Pucuk Senjata Api Ilegal

Kapolda saat merilis pengungkapan Senpi ilegal tersebut didampingi oleh Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Robert Da Costa dan sejumlah pejabat Polda lainnya/Albert

MANOKWARI- Polda Papua Barat merilis pengungkapan kasus kepemilikan senjata api (Senpi) ilegal yang berhasil ditangkap oleh anggota Polsek Kota Manokwari, 30 November 2019 lalu

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak dalam rilisnya, Selasa (3/12)  menjelaskan bahwa anggota Polsek Kota Manokwari berhasil menyita  4 jenis senpi dari tangan seorang warga berinisial AD, di kampung Maripi, Distrik Manokwari Selatan, kabupaten Manokwari, Papua Barat

Adapun jenis Senpi yang diamankan, jelas Kapolda, dua pucuk senpi Laras panjang jenis Mouser, 1 senpi laras panjang menyerupai M16, dan 1 senpi Laras panjang menyerupai SS1.

Kapolda Nahak membeberkan bahwa senpi yang disita didatangkan dari Ambon. Dan saat ini, penyidik masih mengembangkan kasusnya.

"Siapapun yang memiliki senpi harus melalui mekanisme dan prosedur misalnya memiliki izin resmi sehingga bertanggung jawab dalam penggunaan," ungkap Kapolda

Disinggung soal senpi ini berasal dari masyarakat adat yang sudah memiliki sejarah adat istiadat pembayaran emas kawin?, Kapolda Nahak menjawab, untuk pengungkapan kasus senpi ilegal ini tidak melihat dari sisi hukum adat tetapi mengedepankan hukum positif.

Oleh karena itu, Kapolda berharap harus ada sosialisasi kepada masyarakat sehingga tidak salah paham tentang penggunaan senpi dalam bentuk apapun. Apalagi hukum positif mengatur bahwa warga negara tidak boleh memiliki senjata api tanpa izin.

"Inilah hukum positif yang kita jalankan" ungkap Nahak. Oleh sebab itu masalah adat nanti akan dibicarakan lagi. Apalagi senpi yang saat ini diamankan adalah alat bukti hasil kejahatan maka tentu akan mengedepankan hukum positif.

Kapolda menambahkan, tersangka akan dikenakan Undang-undang Darurat nomor 12 Tahun 1951 dan Peraturan Kepala Kepolisian RI Nomor 8 Tahun 2012.**