Pulang ke Wamena, Pengungsi Berharap Pemerintah Bangun Rumah dan Jamin Keamanan

Ratusan pengungsi kembali ke Wamena dari Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura/ Andy

SENTANI-Kurang lebih sebulan mengungsi pasca-kerusuhan di Kota Wamena bulan September lalu, sebanyak 291 pengungsi memilih untuk kembali ke Wamena menggunakan pesawat hercules milik TNI Angkatan dara dari Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura.

Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyampaikan, 291 pengungsi ini kembali ini adalah pengungsi yang berada di Kota Jayapura, Makassar dan Toraja.

“ Ratusan pengungsi ini diberangkatkan dalam tiga kali penerbangan dari Jayapura tujuan Wamena. Sorty pertama membawa 123 pengungsi, sorty kedua membawa 120 pengungsi, dan sorty ketiga 48 pengungsi bersama bantuan sosial sebanyak 6.633 kilogram,” katanya kepada wartawan di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Danlanud menambahkan, pihaknya terus membuka pendaftaran bagi pengungsi yang akan kembali ke Wamena. Jika pengungsi sudah mencapai ratusan maka akan dilaporkan ke komando atas untuk diakmodir agar kembali ke Wamena.

" Sampai dengan hari ini tercatat yang sudah pulang ke Wamena dengan menggunakan pesawat Hercules sebanyak 1.108 orang, kami tetap mengakomodir pengungsi yang akan naik ke Wamena,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pengungsi yang kembali, Delina Harahap, mengaku masih trauma kembali ke Wamena pasca-kerusuhan yang terjadi. Namun karena sudah lama tinggal dan mencintai kota Wamena, maka dirinya bersama keluarga memberanikan diri untuk kembali.

“ Sebenarnya trauma itu masih ada, tapi karena janji dari aarat keamanan dan pernyataan dari presiden bahwa situasi disana sudah aman, makanya kita berani untuk kembali. Apalagi kami sudah lama di Wamena dan sudah mencintai kota dan masyarakat disana,” akunya.

Delina berharap agar pemerintah membantunya membangun kembali rumahnya yang dibakar oleh massa pada saat kerusuhan 23 September lalu.

“ Ya harapan kita kalau bisa pemerintah bisa bantu bangun kembali rumah saya, supaya bisa beraktivitas kembali mencari nafkah seperti dulu. Saya juga minta aparat keamanan TNI-Polri memberikan keamanan dan keyamanan agar kami bisa beraktivitas lagi,” harapnya.

Ia mengaku bahwa kejadian (kerusuhan) yang terjadi di Wamena dilakukan oleh oknum, bukan seluruh masyarakat Wamena. Karena mereka banyak dibantu oleh masyarakat setempat untuk menyelamatkan diri pasca kerusuhan.

“ Yang melakukan itu (rusuh) hanya oknum saja. Tidak semua masyarakat Wamena jahat seperti yang selama ini beredar. Karena kami juga malah diselamatkan oleh mereka (warga setempat),” ujarnya.

Dengan bertambahnya 291 pengungsi ini, maka jumlah pengungsi yang kembali ke Wamena sudah mencapai 1.108 orang. Jumlah ini akan terus bertambah karena sebagian pengungsi mendaftar untuk kembali ke Wamena.*