Dua Kelompok Massa Bentrok di Sorong

Aksi bakar ban sampai malam hari /Istimewa

SORONG-Dua kelompok massa di Jalan Baru, Kota Sorong, Papua Barat, Jumat siang (25/10) saling serang. Aksi saling serang ini disebabkan meninggalnya salah satu warga bernama Karmiati pada Jumat pagi.

Karmiati, alias nenek Waru berusia 50 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhirnya usai dirawat di RSUD Sorong selama 4 hari, usai dirampok dan dianiaya di kediamannya di Jalan Ferry, jembatan Puri Senin subuh (21/10).

Pihak kepolisian dengan cepat kemudian melakukan penahanan terhadap dua orang terduga tindak kekerasan kepada nenek Waru pada Selasa (22/10).

Mengetahui Nenek Waru pada akhirnya meninggal dengan cara mengenaskan, keluarga korban dan tetangga korban merasa sangat marah dan kecewa terhadap kedua pelaku.

Luapan kemarahan dan  kekecewaan warga dilampiaskan dengan mendatangi Mapolres Sorong Kota untuk bertemu langsung kedua pelaku.

Dihalau pihak kepolisian dan gagal menemui kedua pelaku, ratusan massa mendatangi rumah pelaku dengan maksud membakar rumah pelaku. Namun pihak Kepolisian yaitu Brimob Nusantara dibantu TNI berhasil menghalau massa.

Massa kemudian membubarkan diri.
Usai shalat Jumat, ratusan massa ikut menyolati jenazah Nenek Waru dan ikut mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya di TPU Km 10 Kota Sorong.

Iring-iringan jenazah sempat dilempari batu oleh orang tak dikenal. Sejumlah pengantar ada yang mencoba mengejar pelaku, namun mengurungkan niatnya karena menghormati jenazah dengan kembali mengantarkan jenazah ke TPU.

Usai pemakaman, rombongan pengantar dihadang oleh kelompok massa lainnya yang diduga keluarga dan kerabat pelaku. Penghadangan ini membuat massa kerabat nenek Waru berhambur kerumah masing-masing mengambil senjata tajam.

Aksi baku kejar dan baku lempar tidak terhindarkan, aparat Kepolisian hingga beberapa kali mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau warga.
Aksi baku serang ini terus berlanjut hingga malam hari.

Sejumlah tokoh masyarakat pun dipertemukan oleh Pihak Kepolisian dan Kodim setempat untuk bermediasi.

Sekitar pukul 21.30 WIT pertemuan pun usai dengan kesepakatan tokoh masyarakat akan memberikan himbauan kepada masyarakatnya untuk tidak terprovokasi dan menghindari perbuatan anarkis.

Kondisi terakhir Jalan Jendral Sudirman yang sempat lumpuh total, berangsur kembali dengan penjagaan dari Kepolisian. *