Pasca Kerusuhan Polda Papua Tambah Pasukan ke Wamena

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw/Andi Riri

JAYAPURA - Polda Papua akan menambah pasukan untuk membantu pengamanan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya pasca kerusuhan yang terjadi Senin, 23 September 2019 lalu.

Ini ditegaskan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat hadir di perayaan HUT TNI ke 74 di Makodam Cenderawasih, Sabtu (5/10) pagi

"Kita menambah pasukan bukan untuk maksud lain, melainkan kita berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kami hadir untuk memberikan rasa aman bukan untuk menakuti," ujar Kapolda  

Menurut dia, pihaknya telah melakukan rapat terbatas untuk melihat kondisi terkini di Kabupaten Jayawijaya guna melakukan penempatan pasukan tambahan.

"Hari ini Karo Ops (Kepala Biro Operasional) Polda Papua dan beberapa komandan Satuan Brimob akan naik ke Wamena untuk melihat kondisi rill  dalam rangkaian penempatan pasukan disana," ungkapnya

Lanjut Kapolda, masyarakat yang mengungsi tidak perlu khawatir dengan kondisi saat ini, lantaran pihak keamanan  Polri dibantu TNI akan bekerja maksimal untuk memberikan pelayanan, kenyamanan serta keamanan kepada masyarakat

"Kembali saja seluruh saudaraku tidak perlu takut, saat ini kami hadir dan akan tetap ada untuk memberikan keamanan bagi semua masyarakat yang ada," imbaunya

Kapolda Waterpauw juga menegaskan bahwa situasi Kamtibmas di kabupaten Jayawijaya khususnya di kota Wamena  saat ini relatif kondusif.

"Situasi pasca kerusuhan di Wamena mulai berangsur Kondusif dan sebagian warga sudah mulai beraktivitas seperti biasanya,"  tegasnya

Sebelumnya, Kapolres Jayawijaya, AKBP Tony Ananda mengatakan terdapat 1500 pasukan TNI Polri yang telah disiagakan untuk menjaga kota Wamena pasca kerusuhan. 

"Ada 500 personil yang sudah kita tempatkan dalam kota Wamena. Sementara sisanya kita siagakan di distrik distrik termasuk daerah daerah pinggiran kota Wamena," sebutnya.

Kerusuhan yang terjadi di Wamena menyebabkan 32 orang meninggal dunia dan sebanyak 78 orang luka luka. Tak hanya itu ratusan bangunan dan kendaraan dibakar dan dirusak oleh massa yang anarkis.**