Jangan Terprovokasi Hoax

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Papua Tegaskan Kerusuhan di Papua Bukan Soal SARA

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Papua Dr. KH. Toni V.M. Wanggai, S.Ag, M.A (dari kiri nomor tiga) bersama para pengurus /Roberth

JAYAPURA- Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Papua Dr. KH. Toni V.M. Wanggai, S.Ag, M.A menghimbau  agar  masyarakat Papua dimana saja  untuk menjaga  Papua sebagai Tanah Damai.

Ini dikatakannya kepada wartawan Senin (30/9) sore di Kantor  PWNU Papua ditemani jajaran pengurus NU  yaitu Sekretaris LTN-NU Papua & Ketua PERGUNU Papua F. Haryadi, S.PD, Wakil Ketua PW PERGUNU Papua H. Muhammad syaiful, S.Ag, Sekretaris PWNU Provinsi Papua Muhamad Thoif, S.Pd.I, M.Pd, Ketua LTN-NU Papua Joko Prayitno, S.Sos.I, M.Kom

“Untuk itu kami menyampaikan duka cita mendalam dan keprihatinan atas jatuhnya korban pada    kerusuhan di beberapa Kota/Kabupaten di Tanah Papua,”ujarnya.  Selain itu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama mengharapkan, tidak membeda-bedakan antara Orang Asli Papua dengan orang non-Papua dalam menyikapi dinamika sosial pasca kerusuhan, dan bersama-sama tetap menjaga komitmen membangun Papua Tanah Damai.

Tidak terpancing dengan isu-isu yang provokatif, berita bohong (hoaks) dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan memicu konflik yang berakibat merugikan semua pihak.

“Kami menegaskan bahwa kerusuhan yang terjadi di Tanah Papua bukanlah konflik suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), maka kami meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dan tidak lagi melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun,”tegasnya.

Kamipun memohon kepada aparat keamanan TNI dan Polri untuk memberikan jaminan keamanan kepada semua masyarakat dan memulihkan situasi Kamtibmas lokal di Tanah Papua.

“Memohon kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas setiap pihak yang bersalah dan pelaku kerusuhan. Memohon kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk bekerjasama dalam upaya pemulihan pasca kerusuhan. ”ujarnya.

Kamipun mengajak kepada semua tokoh organisasi kemasyarakatan untuk menenangkan situasi dan menjaga kerukunan, persaudaraan, dan kebersamaan yang menjadi komitmen bersama sejak Deklarasi Papua Tanah Damai pada tahun 2002 di Jayapura.

“Kami mengajak kepada semua masyarakat di Tanah Papua untuk bersama-sama lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa pemulihan dan senantiasa memohon pertolongan-Nya dalam menjaga kedamaian di Tanah Papua dan di seluruh Tanah Air Indonesia,”tutup Dr. Toni Wanggai.*.