Pasca Gempa di Ambon, Pertamina Pastikan Sarfas Terminal BBM dan DPPU Aman

Salah Satu Sarfas Milik Pertamina di Ambon yang dalam kondisi aman / Istimewa

JAYAPURA - Pasca gempa bumi yang mengguncang wilayah Ambon dengan berkekuatan 6,8 SR dan gempa susulan 5,6 SR, Kamis (26/9) pagi, Pertamina memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) Terminal BBM, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di wilayah Maluku, khususnya Ambon dan Masohi dalam kondisi aman dan dapat beroperasi normal.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho menyampaikan bahwa Pertamina terus memantau kondisi di seluruh wilayah operasional Pertamina di wilayah Maluku, khususnya di wilayah Ambon dan Masohi yang paling dekat dengan pusat gempa.  

Emergency Crisis Respond Team (ECRT) di Terminal BBM Wayame dan Masohi dalam keadaan siaga dan sudah melakukan pemeriksaan fisik sarfas, sumur pantau,melakukan pengecekan ulang semua tangki timbun, serta melaksanakan patroli perairan untuk memastikan tidak ada kerusakan di area dermaga.

“Seluruh sarfas TBBM, DPPU dan SPBU di wilayah Ambon dan Masohi dilaporkan tidak mengalami kerusakan, baik infrastuktur bangunan maupun fasilitas penyaluran di lapangan, hanya kerusakan minor di dermaga Terminal BBM Wayame, Ambon saat guncangan gempa terjadi namun sudah teratasi sehingga operasional siang hari ini telah berjalan normal kembali,” ujar Brasto dalam rilisnya.

Pihaknya memastikan operasional telah berjalan dengan normal kembali mulai pukul 13.00 WIT setelah sempat dihentikan sementara untuk pengamanan dan evakuasi ke lokasi yang aman.

Pihaknya juga terus memantau situasi terkini di wilayah serta berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memastikan penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan di wilayah Ambon.

"Untuk SPBU juga telah beroperasi melayani kembali konsumen, hanya satu SPBU di wilayah Tulehu yang berhenti beroperasi sementara karena lokasinya dekat dengan episentrum gempa sehingga masyarakat masih mengungsi ke lokasi yang lebih aman," pungkasnya.**