Wali Kota Sebut Pers Istimewa dan Perlu Dihormati

Foto bersama Wali Kota Sorong dengan staf Humas dan wartawan Sorong/Ola

SORONG -Pemerintah Kota Sorong melalui bagian kehumasan, melakukan Diskusi Grup Fokus (FGD) untuk jurnalis di Taman Moi, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (25/9).

Ketua panitia kegiatan, Deliana Rahakbauw, dalam laporannya mengatakan potensi Informasi Pemerintah daerah Kota Sorong sangat banyak. Oleh karena itu perlu dipererat kerja sama antara pemerintah dan media massa dalam menyampaikan informasi yang edukatif.

"Peran media massa sangat penting sebagai filter informasi bohong atau tipuan kepada masyarakat. Produk jurnalis, tidak mencurahkan isi hati tapi juga kebenaran, aktual dan informatif. Pers, perlu mendapatkan perhatian khusus, perlu membina hubungan, agar informasi kepada masyarakat dapat dilakukan dengan cepat dan bermanfaat , "terang Deli.

Wali Kota Sorong sebagai salah satu nara sumber diskusi mengatakan bahwa 
Pers dan pemda adalah mitra kerja dalam menjaga perdamaian, keamanan dan perekonomian. Sehingga kedudukan Pers sangat istimewa dan patut dihormati.

"Oleh karena itu Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya mengisi kemerdekaan pers dan mewujudkan Keterbukaan Informasi Publik. Kota Sorong yang memiliki APBD paling kecil di Papua bisa memiliki IPM diatas rata-rata IPM Nasional. Pertumbuhan ekonomi di Kota Sorong juga diatas rata-rata. Ini semua kerja sama semua pihak termasuk Wartawan. Wartawan juga tulis sesuatu soal pembangunan, mengkritik soal pembangunan itu bagus sebagai bahan masukan bagi Saya dan mengatasi kritikan tersebut. Saya juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada panitia penyelenggara yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan ini," ujar Lambert.

Ditambahkan oleh Waka Polres Sorong Kota, Kompol Hengky Kurniawan bahwa keberadaan Pers masih sangat dibutuhkan masyarakat dalam menangkis berita di media sosial yang kebenarannya masih perlu klarifikasi.

Dirinya mengajak, Pers terus bekerja profesional sesuai Kode Etik Jurnalistik dan menertibkan jurnalis liar yang bekerja seakan seperti jurnalis namun tidak memiliki karya jurnalistik.

Selain melalukan diskusi publik, sejumlah wartawan diajak mengikuti adu ketangkasan dalam berbagai lomba hiburan. Tawa dan canda terus mewarnai acara refreshing tersebut seakan sejenak melupakan rutinitas meliput berita.

"Ternyata kita perlu juga acara seperti ini, selain menjaga silaturahmi sesama rekan wartawan dan staf kehumasan, juga menjaga kesehatan yang sering dilupakan kami sebagai jurnalis," terang Flora.

Ditambahkan Kabag Humas, Milan Latumeten, kegiatan menyegarkan ini juga sebagai ajang penghargaan bagi rekan - rekan wartawan yang kesehariannya diperhadapkan dengan keseriusan saat tersedia di lapangan. *