Tiga Kantor Pemerintah di Kabupaten Yalimo Dibakar Orang Tak Dikenal

Kondisi Kantor Dinas Kominfo, Badan Kearsipan serta kantor Satpol PP ketika dilahap si'Jago merah

JAYAPURA -Tiga Kantor Dinas di pemerintahan Kabupaten Yalimo, di bakar anggota orang tidak dikenal Selasa (24/9) malam, pukul 19.30 WIT.

Belum diketahui pasti penyebabnya, Dimana saat ini kasus tersebut masih dalam penyidikan dan penyelidikan pihak kepolisian Resor Jayawijaya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, di Mapolda Papua Rabu (25/9) pagi, menerangkan tiga kantor dinas yang tidak dikenali oleh kantor Kominfo, Badan Arsip Daerah, serta Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.

"Kejadian terjadi pukul 19.30 WIT, yang terbakar itu merupakan gedung bekas Bupati yang saat ini di jadikan atau ditempati tiga dinas," terangnya.

Ia pun menjelaskan belum memahami pasti motif pembakaran yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, namun diduga kuat yang merupakan aksi kekecewaan lantaran dana beasiswa bagi pelajar yang belum dicairkan oleh pemerintah.

"Sebelum terjadi pembakaran, ada demo aksi yang dilakukan oleh mahasiswa yang meminta dana beasiswa di cairkan, namun kami masih akan dalami lagi apakah ada transportasi sangkut-pautnya dengan aksi demo hari sebelumnya," tutur Kamal.

Kata Kamal, setelah melakukan pembakaran tiga Kantor dinas, kelompok orang ini pun melakukan tindakan Terkait dengan kantor dinas kependudukan belum berhasil digagalkan oleh warga sekitar.

"Ketika sedang naik, kantor dinas kependudukan hampir tiba, lalu dilepas," ucapnya.

Untuk saat ini, lanjut Kamal, rumit Kamtibmas di Kabupaten Yalimo kondusif pasca pembakaran tiga kantor pemerintah oleh kumpulan orang tidak dikenali.

"Dari pelaporan aman, rencananya pagi ini Kapolres Jayawijaya akan mendatangi lokasi untuk dikunjungi secara langsung di sana," jelas Kamal.

Ketik ditanyakan, apakah ini ada sangkut pautnya dengan aksi di Wamena, terang Kamal, dia belum bisa memastikan, namun yang jelas tidak ada hubungan aksi di Wamena dengan aksi pembakaran di Yalimo. *