Penurunan Debit Air Bersih di Jayapura Diperkirakan Berlangsung Hingga November

Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna/Andi Riri

JAYAPURA - PDAM Jayapura memprediksikan penurunan debit air bersih akibat musim kemarau di wilayah kota dan kabupaten Jayapura akan berlangsung hingga November 2019 mendatang

Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisna menyebutkan, penurunan debit air mencapai hingga 80 persen dari kondisi normalnya

Kondisi ini membuat pihak PDAM melakukan antisipasi melalui sejumlah kegiatan diantaranya melakukan pembersihan rutin, melakukan pengecekan pipa- pipa yang mengalami kebocoran, serta melakukan pengawasan di tempat penampungan air, baik yang ada di Angkasa,Skyline, Borgonji dan beberapa penampungan milik PDAM lainnya, di Kota Jayapura hingga Kabupaten Jayapura.

“Hari ini kami rapat bersama membahas bagaimana kami menangani penurunan debit air,akibat musim kemarau ini, jadi para karyawan kami di cabang – cabang  kantor PDAM sudah melakukan beberapa perbaikan rutin, para karyawan kami terus mengecek tempat penampungan air, dari pagi, siang hingga sore hari,” ungkap Sutisna kepada pers usai rapat di kantor PDAM Entrop, Jayapura, Senin (23/9)

Menurut Sutisna, penurunan debit air tahun ini cukup besar dibandingkan tahun – tahun sebelumnya dan ada beberapa wilayah yang cukup memprihatinkan seperti, untuk intake/penampungan air  Bayangkara yang tadinya 15 meter/ detik,kini 1 liter per detik, dan melayani sekitar 300 sambungan rumah.

"Terparah di intake Borgonji, juga sama yang tadinya 25 liter perdetik, sekarang  tinggal 5 perdetik. Otomatis ini tidak bisa produksi dan tekanannya pun berkurang," beberny

Selain itu beberapa tempat lainnya seperti di Kampwolker Waena juga terjadi penurunan debit air.

"Indikasi ini juga di penampungan di TMP Waena, yang mana untuk masyarakat sekitaran Padang Bulan hingga Kotaraja, 2 jam penuh,dengan kapasitas itu 100 liter perdetik, yang mana ini gabungan antara Kampwolker dan Kojabu 2," terangnya

“Ternyata sekarang  dibutuhkan waktu 4-5 jam untuk menunggu penampungan di TMP penuh,sehingga dampaknya itu jam pelayanan di beberapa wilayah, mulai dari Padang Bulan hingga Kota Raja, dulunya 22 jam ternyata hanya 13 jam sehari,dengan melakukan pergiliran ke pelanggan kita ” terangnya 

Untuk mengantisipasi  hal itu, lanjut Sutisna, pihaknya menyiagakan satu mobil tangki air, bagi pelanggan yang rajin membayar tagihan air.

"Tetapi 1 mobil tangki ini untuk melayani 3-4 pelanggan sehingga pelanggan bisa menikmati air yang dipasok, khususnya di daerah bhayangkara. Lalu di kantor pusat kami menyiapkan satu mobil tangki untuk 3- 4 pelanggan di sekitaran wilayah entrop,” pungkasnya.**