Kapolri : ULMWP dan KNPB Berada Dibalik Unjuk Rasa Anarkis di Papua dan Papua Barat

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers/Andy

JAYAPURA–Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut kelompok United Liberation West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berada di balik unjuk rasa anarkis yang terjadi di Papua dan Papua Barat dalam dua pekan terakhir.

“Kita sudah dapat data bahwa kelompok ULMWP dan KNPB ikut bermain dalam aksi unjuk rasa anarkis ini. Dan saya tau rangkaiannya kemana. Termasuk adik-adik kita di Aliansi Mahasiwa Papua (AMP) ini juga dikerahkan oleh mereka. Jadi semua yang terjadi disini dan diluar semua di desain oleh kelompok ini,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kota Jayapura, Kamis (5/9) siang.

Kapolri menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap dan memproses hukum kelompok yang bermain dalam aksi unjuk rasa anarkis yang terjadi di Papua dan Papua Barat.

“Kita akan kejar, kita akan tegakan hukum kepada mereka. Karena selagi mereka bermain seperti ini dan membenturkan masyarakat seperti ini dan mereka bermain tangan bersih, maka kita akan tegas dan menegakan hukum kepada mereka. ULMWP dan KNPB bertanggung jawab atas kejadian ini dan akan saya kejar,” tegasnya. Selain itu, kapolri menyebut bahwa Benny Wenda ikut bermain dalam aksi unjuk rasa anarkis yang terjadi di Papua dan Papua Barat untuk menarik simpati dunia Internasional.

“Beny Wenda ikut main. Mereka ingin mengejar dalam rangka tanggal 9 September ada rapat di komisi HAM Jenewa, jadi mereka sengaja bikin supaya di Papua ini rusuh biar disana (Jenewa) ada suaranya. Kemudian tanggal 23 dan 24 September ada sidang umum PBB disitu semua negara bisa menyampaikan agendanya. Termasuk beberapa negara yang didekati Benny Wenda untuk mengangkat isu Papua,” terangnya.

Lebih lanjut kapolri menyampaikan, kelompok ULMWP dan KNPB terlibat dalam penyebaran hoax yang terjadi di Indonesia maupun luar negeri. “Dari pantauan tim cyber kita sudah memantau siapa yang memproduksi itu. Oleh karena itu masyarakat jangan terpengaruh karena bisa saja digoreng-goreng segala macam. Jadi ini juga yang membuat negara bertindak memblokir akses internet demi keamanan nasional,”tandasnya.*