Pasca Penyerangan, 288 Pendulang Emas Menyelamatkan Diri ke Mapolres Boven Digul

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal/Andi Riri

JAYAPURA - Sebanyak 288 pekerja tambang emas tradisional menyelamatkan diri ke Mapolres Boven Digul pasca dugaan penyerangan sekelompok warga terhadap para pendulang di kawasan pendulangan Mining 1, Distrik Seredaya, yang terletak di perbatasan tiga Kabupaten yakni Boven Digul, Asmat dan Yahukimo, Minggu (31/8) lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal dalam siaran persnya, Rabu (4/9) menuturkan, dari 288 pendulang, tiga diantaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit daerah setempat akibat luka luka yang dialami

"Kapolres saat ini tengah berupaya mengidentifikasi asal usul para pendulang, termasuk memintai keterangan tentang permasalahan yang sedang terjadi," tutur Kamal. Lanjut dia, para pendulang ini berasal dari beberapa lokasi pendulangan.

"Ketika mereka dapat informasi ada kelompok yang melakukan penyerangan di salah satu area pendulangan, mereka langsung mengamankan diri dengan menggunakan spead boat melewati jalur sungai,"terang Kamal.Lanjut dia, saat ini Polres Yahukimo juga telah melakukan pemanggilan terhadap pemilik tambang juga perwakilan paguyuban ( mewakili para pendulang)

Sementara itu, personil gabungan Polri TNI juga telah digeser ke lokasi kejadian untuk mengecek kabar tentang penyerangan serta pembunuhan lima pendulang emas.*